Aburizal 'Berkicau' di Twitter Tanggapi Berbagai Tudingan terhadap Dirinya

Author : Administrator | Monday, December 01, 2014 10:14 WIB
Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, memberikan sambutan di depan kader dan fungsionaris Partai Golkar, di kantor DPP Partai Golkar Jakarta Barat, Sabtu (20/10/2012).

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) angkat bicara mengenai sejumlah tudingan yang diarahkan kepadanya. Ical melakukan klarifikasi melalui akun Twitter-nya, @aburizalbakrie.

"Banyak tuduhan yang dialamatkan pada sy terkait MunasBaik melalui berita maupun mention ke akun sy ini. Berikut jawaban sy," tulis Ical dalam akun Twitter pribadinya itu, Minggu (30/11/2014).

Ia menjelaskan, keputusan penyelenggaran munas dari Januari 2015 menjadi 30 November 2014 adalah keputusan rapimnas di Yogyakarta pada 17 November 2014.

"Keputusan penyelenggaraan Munas dr Januari 2015 jd 30 Nov 2014 adalah keputusan Rapimnas di Yogya (17-11-2014). Bkn keputusan sy pribadi," imbuh pemilik grup media Viva tersebut.

Sebagai Ketua Umum Golkar, Ical mengaku sudah menyampaikan di rapimnas bahwa rapat pleno DPP memutuskan munas pada Januari 2015.

"Tapi, pleno rapimnas punya pandangan berbeda," ujar Ical.

Rapimnas, kata Ical, memutuskan munas dipercepat dengan alasan agenda besar nasional, seperti pemilihan legislatif, presiden, serta pembentukan pimpinan MPR/DPR dan kabinet telah selesai.

"Karena itu, rapimnas berpandangan tidak ada alasan lagi menunda munas," tuturnya.

Ical menyebut tokoh Golkar yang kini mengatasnamakan diri sebagai Presidium Penyelamat Gollkar juga hadir dalam rapimnas. "Mereka saat itu juga tidak pernah menyatakan tidak setuju," imbuhnya.

Ical bahkan bertemu dengan Agung Laksono pasca-rapimnas di Yogyakarta. Agung sebagai Wakil Ketua Umum Golkar, aku Ical, mengajaknya melanggar keputusan rapimnas dan tetap menyelenggarakan munas pada Januari 2015.

"Sy nyatakan tdk bisa. Sbg kader  yg loyal & taat pd organisasi, tdk ada kata lain selain tunduk dan patuh pada keputusan Rapimnas," tutur Ical.

Sebab, dalam hierarki organisasi Golkar, rapimnas adalah institusi tertinggi di bawah munas. "Jgn lupa, mereka yg skrg bersikeras agar Munas diselenggarakan Januari 2015 adalah mereka yg sebelumnya ngotot minta Munas tahun 2014," tuturnya.

Ical juga membantah tuduhan dirinya berambisi jadi ketum dengan menghalalkan segala cara atau mengubah aturan.

"Sy tdk pernah ajukan diri/kampanye jd Ketum lg.Tp semua DPD I & lbh dr 3/4 DPD II, jg 7 dr 10 ormas/sayap minta sy kembali pimpin ," katanya.

Sebut Yorrys tidak punya hak

Sementara itu, mengenai Yorrys Raweyai yang berniat memperbaiki Golkar, Ical mengaku menyambut positif. Namun, hal itu harus dilakukan dalam koridor dan tata cara partai.

"Perlu diketahui jg bahwa Yoris bukanlah fungsionaris DPP, krn itu dia tidak berhak masuk dan mengikuti sidang pleno DPP," ungkapnya.

Ical menegaskan ketua umum AMPG saat ini adalah Ahmad Dolly Kurnia dan bukan Yorrys. "Yoris jg klaim bawa massa Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG). Pdhl, dia bukan lg ketum AMPG. Sebab, ketum saat ini adalah ," ujarnya. (Ferdinand Waskita)

Harvested from: http://nasional.kompas.com/
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: