Wapres Jusuf Kalla (tengah) selaku Ketua Tim Transisi Partai Golkar bersama dua petinggi Partai Golkar Agung Laksono (kiri) dan Aburizal Bakrie menggelar jumpa pers seusai melakukan pertemuan tertutup di Rumah Dinas Wapres, Jakarta Pusat, Rabu (3/2/2016). Pertemuan itu untuk membahas rencana musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) guna menindaklanjuti SK Menkumham yang memperpanjang SK Munas Riau dengan komposisi kepengurusan Aburizal Bakrie sebagai ketua umum dan Agung Laksono sebagai wakil. |
MEDAN, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakriedan Wakil Ketum Agung Laksono menyatakan memiliki keyakinan yang sama yakni regenerasi di tubuh Partai Golkar.
Oleh karena itu, mereka sepakat untuk tidak mencalonkan diri dalam bursa ketua umum pada Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar yang akan diadakan pada 15-17 Mei 2016.
Agung mengaku sudah sepakat dengan Aburizal untuk mengutamakan kepentingan partai.
Mereka yakin kader muda mampu mengembalikan kejayaan PartaiGolkar.
"Serahkan pada generasi muda dan ada regeneasi. Jadi, bukan sekedar munaslub, tetapi untuk melahirkan regenasi," kata Agung, sebelum menghadiri pembukaan kampanye calon ketua umum Partai Golkar untuk Zona I Pulau Sumatera di Medan, Minggu (8/5/2016) malam.
Meski tidak mencalonkan diri, Agung memiliki "jagoan" yang diharapkan dapat mengembalikan kebesaran parpol berlambang pohon beringin tersebut.
Namun, ia tak mau menyebut siapa kandidat yng didukungnya.
"Tidak etis saya jawab, pasti ada," kata mantan Ketua DPR itu.
Ia menekankan, seluruh pengurus provinsi dan kabupaten/kota bebas memilih delapan calon ketua umum yang akan bertarung dalam munaslub.
Menurut dia, seluruh kandidat memiliki kualitas yang baik dan mempunyai peluang memenangkan pertarungan Golkar-1.
"Tapi kansnya ada yang besar, ada yang kecil, tetapi saya belum tahu," ujar dia.
Tanpa menyebutkan nama, Agung memberikan apresiasi terhadap calon ketua umum Partai Golkar yang tidak mempunyai agenda lain dalam munaslub.
"Tidak ingin menjadi ini, jadi presiden, calon wakil presiden. Tapi betul-betul ingin membangun kembali Partai Golkar," kata Agung.
Dalam menentukan pilihan, Agung mengharapkan pemilik suara dalam munaslub tidak mengedepankan politik uang, tetapi berdasarkan visi misi dan gagasan dalam mengembangkan PartaiGolkar.
"Siapa orangnya, kita lihat nanti. Tapi tidak didasarkan money politic, melainkan visi misi dan gagasan. Jadi, pemilihannya bukan atas wani piro," ujar Agung.