Cagub DKI Jakarta Joko Widodo (kiri), Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah), Cawagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kanan) saat menghadiri kampanye terbuka di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Minggu (1/7/2012). Dalam pidatonya Jokowi menyesalkan dana APBD DKI Jakarta saat ini yang tidak tepat guna. |
JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Partai Gerindra, Basuki Tjahaja Purnama, menilai, serangan negatif seputar isu pelanggaran HAM yang diarahkan kepada bakal calon presiden dari Gerindra, Prabowo Subianto, tak akan memengaruhi para pemilih. Menurut dia, itu adalah isu yang sudah kerap didengungkan sejak lama.
"Pak Prabowo sudah dicaci maki, diserang dari 5-10 tahun lalu. Yang diulang-ulang kan yang itu-itu melulu kan. Jadi, (Prabowo) sudah kebal. Terbukti masih laku. Pak Prabowo bahkan terus naik nih dia punya elektabilitas dengan caci maki selama 10 tahun. Jadi sudah basi, Bos, caci makinya," katanya di Balaikota Jakarta, Jumat (23/5/2014).
Menurut Basuki, masyarakat justru saat ini akan lebih percaya terhadap isu-isu negatif yang diarahkan kepada bakal calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo. Oleh karena itu, Basuki memperingatkan kubu Jokowi agar lebih waspada terhadap isu-isu negatif yang saat ini semakin santer diarahkan kepadanya.
"Justru yang bahaya Pak Jokowi dong. Orang bersih bagus, tapi kalau ada yang cari-cari fitnahnya, kalau masyarakat percaya... kan bahaya," ujar pria yang akrab disapa Ahok ini.
"Kalau Pak Prabowo tuh tidak ada fitnah baru lagi, tidak ada tuduhan baru lagi. Sepuluh tahun yang lalu fitnahnya itu-itu melulu. Lima tahun lalu waktu jadi cawapres (bersama Megawati), nyelanya juga sama," katanya lagi.