Musim kering (ilustrasi) |
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut musim kemarau tahun ini diperkirakan memiliki kondisi berbeda dengan tahun lalu. Kemarau kali ini diprediksi akan lebih kering dari sebelumnya.
"Musim kemarau tahun ini diperkirakan lebih kering dibandingkan tahun 2013," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan persnya.
Ia juga mengatakan keringnya musim kemarau tahun ini juga diperkirakan bertambah karena pengaruh El Nino lemah.
Sutopo mengingatkan kondisi yang sangat kering dapat memicu meningkatnya bencana asap. Hingga Senin (10/2), ia menyebut ada 187 titik api di Sumatera.
Kemudian bencana asap juga terjadi di beberapa daerah di Riau dan Kalimantan Barat. "Biasanya bencana asap terjadi mulai Mei-Juni," kata dia.
Menurut Sutopo, bencana asap tahun ini terjadi lebih awal. Namun, ia mengatakan sebagian besar penyebab bencana asap itu akibat dari ulah manusia. "Hampir 99 persen kebakaran lahan dan hutan disengaja atau dibakar oleh individu atau kelompok," ujar dia.