Dapur Istana Akan Meracik Nasi Kebuli Berpadu Kambing untuk Suguhan Raja Arab

Author : Administrator | Saturday, February 25, 2017 09:49 WIB
Raja Salman dari Arab Saudi 
 
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa pekerja tampak sibuk mengerjakan jalur khusus di depan Ruang Rapat Paripurna I, Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (24/2/2017).

Mereka mengelas besi-besi untuk membuat jalan khusus menuju ruang rapat.

Jalan khusus itu dibuat di atas anak tangga. Jadi, untuk menuju ruang rapat, tidak perlu menapaki anak tangga.

Jalan khusus itu dibuat spesial untuk menyambut kedatangan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulziz al-Saud.

Raja Salman dijadwalkan berpidato di ruang sidang paripurna MPR/DPR, Kamis 2 Maret 2017 sekitar pukul 13.00.

Seperti diketahui, Raja Arab Saudi akan berkunjung ke Indonesia 1-9 Maret 2017.

Jadwalnya, tanggal 1-3 Maret melakukan kunjungan kenegaraan di Jakarta. Selanjutnya, 4-9 Maret 2017 akan berlibur di Bali.

Menurut Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah, persiapan penyambutan Raja Salman di DPR sudah mencapai 70 persen.

Fahri berharap pekan ini persiapan sudah rampung dilakukan sehingga pada Selasa (28/2/2017) dapat digelar geladi bersih.

Pembuatan jalan khusus di depan Ruang Rapat Paripurna I sendiri sudah dilakukan sejak Senin (20/2/2017) lalu.

Maksudnya, Raja Salman nantinya tidak perlu melangkah menapaki anak tangga untuk naik menuju Ruang Rapat, mengingat kondisinya.

"Karena beliau sudah tidak kuat, sendi-sendinya tidak seperti anak muda," kata Fahri.

Maka, Raja Salman akan menaiki lift khusus ketika menuju Ruang Rapat. Lift itu khusus untuk Pimpinan DPR/MPR serta Presiden RI saat kegiatan kenegaraan.

Fahri membantah persiapan menyambut Raja Salman terlalu berlebihan. Ia mengatakan, Raja Salman membawa sendiri perlengkapan-perlengkapan dari Arab Saudi.

"Apa lebihnya? Kursi dibawa dari negaranya, tangga dari negaranya, hotel dia bayar, makan dia bayar, bensin di kita, tinggal di hotel kita. Di Bali dia bayar ke kita. Seharusnya senang dong. Biasanya kita bayar haji ke dia," ujar Fahri.

Saat Raja Salman berpidato di DPR, Kamis depan, berbagai kalangan diundang untuk hadir.

Fahri menuturkan, Raja Salman akan membawakan pesan-pesan terkait sikap dan pandangan Arab Saudi terhadap situasi dunia.

Tak terkecuali membicarakan soal hubungan antara Indonesia dan Arab Saudi, mengulang yang pernah dikatakan Raja Faisal 47 tahun silam.

"Ini kan sebenarnya ingin mengulang, karena dulu Raja Faisal pernah datang dan pidato di DPR," ujar Fahri.

Raja Salman akan tiba di Jakarta pada Rabu (1/3/2017) mendatang.

Kepala Sekretariat Presiden Darmansyah Djumala mengatakan, ada perbedaan kedatangan Raja Arab kali ini.

Perbedaan pertama adalah pada jumlah rombongan yang Raja Arab Saudi yang sangat besar, mencapai 1.500 orang.

"Jumlah mereka luar biasa, sangat besar. Kayaknya terbesar selama ini. Dari jumlah sudah beda," kata Djumala yang dihubungi Kompas.com.

Perbedaan kedua, lanjut Djumala, adalah keputusan Presiden Joko Widodo yang langsung menjemput rombongan Raja Salman di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

"Presiden jokowi menyambut langsung di pesawat. Ini jarang. Baru kali ini," ujarnya.

Djumala mengatakan, keputusan Jokowi untuk menjemput langsung Raja Salman di Bandara dilandasi hubungan yang baik antara kedua kepala negara. Saat Jokowi berkunjung ke Arab Saudi pada September 2015 lalu, Raja Salman juga menjemput langsung di Bandara International King Abdul Azis.

"Penyambutan beliau waktu di Arab kemarin itu sangat friendly, sangat ramah. Sebagai azas resiprositas (timbal balik), Pak Presiden juga akan menyambut secara khusus," ucap Djumala.

Setelah penyambutan di Bandara, lanjut Djumala, kedua Kepala Negara akan langsung menuju Istana Bogor untuk melakukan pertemuan bilateral.

Di Istana Bogor, akan ada penyambutan yang sudah menjadi standar untuk setiap kepala negara yang datang.

"Standarnya diterima di Istana dengan parade lengkap. Ada pasukan berkuda, ada Paspampres, pasukan pengamanan nusantara, barisan anak-anak penyambut, dentuman meriam 21 kali," papar Djumala.

Namun, Djumala mengatakan, tidak semua rombongan akan diterima di Istana Bogor.

Dalam pertemuan bilateral di Istana Bogor, Raja Salman hanya mengikutsertakan 35 orang delegasi resmi dan 50 orang perangkat delegasi.

Delegasi resmi terdiri dari 10 orang menteri dan 25 orang pangeran. Sedangkan perangkat delegasi mulai dari aparat keamanan, penerjemah hingga sekretaris atau ajudan.

"Untuk angka rombongan 1.500, angka 35 delegasi dan 50 perangkat itu saja sudah sangat pas," ujar Djumala.

Sisa rombongan yang tidak ikut ke Istana Bogor nantinya akan dilayani oleh setiap kementerian terkait.

Adapun untuk jamuan kenegaraan, dapur Istana akan menyajikan makanan khas Tanah Air.

Namun, sajian akan diselipi juga dengan makanan Timur Tengah. "Kebuli dan kambing," kata Djumala.

Pengalihan arus

Saat Iring-iringan rombongan Raja Salman dan Presiden Jokowi melaju dari Bandara Halim Perdanakusuma menuju Istana Bogor, pihak Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya akan melakukan pengalihan arus lalu lintas.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya sedang mematangkan rute dan pengalihan arus.

"Kita lihat rute dulu dari Halim ke Bogor. Kalau ada kegiatan rekayasa lalin, kita bisa buka tutup atau contraflow. Dirlantas yang ngatur," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Jumat (24/2/2017).

Pihak Kepolisian Daerah Metro Jaya telah mempersiapkan pengamanan khusus untuk rombongan Raja Arab Saudi.

Namun Argo enggan membeberkan berapa personel kepolisian yang akan diterjunkan.

"Kami tentunya koordinasi dengan Paspampres, Pemprov dan sebagainya. Turunnya di Halim, akan mengunjungi Istana Bogor. Tentunya dari Halim kita lakukan pengamanan, baik lokasi maupun rute sampai Bogor. Baik lalu lintas, maupun dari pihak Sabhara dan anggota lain, kami turunkan. Di Bogor kita juga koordinasi sama Polda Jawa Barat. Untuk pengamanan di sana dan sekembalinya dari Bogor ke Jakarta kembali," ujarnya.

Harvested from: http://www.tribunnews.com/nasional/2017/02/25/dapur-istana-akan-meracik-nasi-kebuli-berpadu-kambing-untuk-suguhan-raja-arab?page=4
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: