Denny: Lapas Jadi Tempat Bandar Narkoba

Author : Administrator | Wednesday, April 04, 2012 14:27 WIB
Wakil Menkumham Denny Indrayana (VIVAnews/ Muhamad Solihin)

VIVAnews - Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Denny Indrayana mengatakan, dirinya lebih memilih berkonsentrasi ke upaya pemberantasan narkoba di dalam Lembaga Pemasyarakatan di seluruh Indonesia.

Ketimbang menanggapi lebih jauh peristiwa penamparan terhadap seorang petugas Lapas Kelas II A Pekanbaru, Riau, Senin dini hari, 2 April 2012.

"Saya rasa cukup kalau ada dinamika di lapangan, saya pahami. Kawan-kawan di sana wajar bereaksi kalau yang mereka lihat yang diberitakan. Saya pikir bagusnya sekarang memang kita konsentrasi ke upaya pemberantasan narkoba," kata Denny di Gedung Kemenkum HAM, Jakarta, Rabu, 4 April 2012.

Menurutnya, kerja sama Kemenkum HAM dan Badan Narkotika Nasional (BNN), dalam hal ini Satgas Pemberantasan Narkoba, sudah melakukan empat kali inspeksi mendadak. Yakni, di Lapas Tanjung Dusta (Medan), Lapas Pemuda (Tangerang), Lapas Cipinang (Jakarta), dan Lapas Pekan Baru (Riau).

"Sayangnya memang Lapas dan Rutan masih menjadi tempat bersembunyinya para bandar narkoba," kata mantan aktivis Pusat Kajian Anti Korupsi (PUKAT) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada.

Denny Indrayana melakukan sidak bersama dengan BNN ke LP Kelas II A II Pekanbaru, Riau. Tujuan sidak karena disinyalir ada beberapa napi yang menjual narkoba di dalam lapas.

Sipir lapas, Darso Sihombing, membenarkan dirinya ditampar Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana. Namun, dia minta agar masalah ini jangan dibesar-besarkan. "Tak ada masalah, tak apa-apa. Saya sudah maafkan," katanya.

Khoril, staf pengamanan Pintu Utama (P2U) yang kena tendang mengaku masih merasakan sakit. "Masih perih, tapi sudahlah. Ini pengalaman dalam bekerja," ujarnya.

Dugaan aksi kekerasan ini rupanya menuai reaksi dari sipir yang lain. Direktur Jenderal Pemasyarakatan Sihabudin mengatakan ribuan pegawai Dirjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM meminta agar Denny segera dipolisikan.

"Mereka meminta saya untuk berbuat sesuatu. Kata mereka kalau teman sakit, yang lain juga sakit," kata dia kemarin. Ajudan Denny juga akan dilaporkan. Bahwa narkoba perlu diberantas sangat setuju. Tapi, bahwa pejabat publik menampar orang itu yang mengejutkan.

Harvested from: http://nasional.vivanews.com
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: