Di Munas PBNU, SBY Kecam Film Penista Islam

Author : Administrator | Monday, September 17, 2012 12:26 WIB
Presiden SBY (Biro Pers Istana Presiden/ Abror Rizki )

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima secara simbolis rekomendasi Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama 2012. Presiden akan menindaklanjuti rekomendasi ulama yang disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar NU Said Aqil Siradj. Dalam pidatonya, SBY juga menyinggung soal film yang menyinggung umat Islam, yang memancing aksi kekerasan di seluruh dunia.

"Selaku Presiden, saya merespons dan menerima rekomendasi Munas Alim Ulama dan Konbes NU. Isi rekomendasi ini sama seperti yang sedang dipikirkan oleh pemerintah saat ini. Rekomendasi ini harus ditindaklanjuti lembaga-lembaga dan aparatur negara," kata SBY.

Hal itu disampaikan Presiden SBY saat menghadiri Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama Tahun 2012 di Gelanggang Olahraga Pondok Pesantren Ma'had Tarbiyatul Mubtadiin, Kempek, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin 17 September 2012.

SBY yang disambut salawat badar oleh 1.000 orang peserta Munas itu  menyebut soal rekomendasi hasil PBNU. Terutama soal materi ahlak yang harus diutamakan di dunia pendidikan.

"Saya perintahkan kepada Menteri Pendidikan dan Menteri Agama untuk menjalankan materi pendidikan ahlak ini di sekolah," kata SBY.

Dalam kesempatan ini, SBY juga menyinggung soal isu yang berkaitan dengan penistaan Islam. Pemerintah mengecam beredarnya film pelecehan agama Islam.

"Bila hal-hal ini dibiarkan maka akan menyulut ketidaktenteraman di dunia. Itu akan terjadi aksi-aksi kekerasan. Indonesia terus aktif dan peduli dengan penistaan agama. Dengan kejadian ini, ke depan pemimpin di dunia harus punya komitmen bersama agar kasus ini tidak terjadi lagi," kata SBY.

SBY juga mengecam dan menyayangkan terjadinya peristiwa kekerasan di Suriah. SBY mengaku sudah berbicara dengan Presiden Rusia dan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menghentikan tragedi berdarah di Suriah.

"Kami juga prihatin peristiwa konflik etnis di Myanmar. Saya juga sudah menyurati presiden Myanmar agar segera menyelesaikan masalah-masalah itu, dan Indonesia Siap membantu misi kemanusiaan," kata SBY. (umi)

Harvested from: http://nasional.news.viva.co.id
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: