PB PBSI |
Singapura - Tim bulutangkis beregu putra meraih medali emas di SEA Games 2015. Tampil dengan mayoritas pemain muda, Ihsan Maulana Mustofa dkk melampaui target dan menunjukkan besarnya potensi yang dimiliki generasi penerus bulutangkis Indonesia.
Dalam pertandingan final yang digelar Jumat (12/6/2015) malam WIB, Indonesia menjalani duel sengit dengan Thailand. Indonesia tertinggal lebih dulu setelah Jonatan Christie kalah dua gim 17-21 dan 18-21 dari Tanongsak Saensomboonsuk.
Indonesia bisa menyamakan kedudukan jadi 1-1 setelah pasangan Ricky Karanda Suwardi/Angga Pratama menundukkan Nipitphon Puangpuapech/Bodin Issara. Namun Indonesia kembali dalam posisi tertinggal setelah Firman Adul Kholik kalah dalam duel dengan Boonsak Ponsana. Penampilan tak kenal lelah dari Kevin Sanjaya Sukamuljo/Markus Fernaldi Gideon memperpanjang napas Indonesia dan mengubah kedudukan jadi 2-2.
Menjadi penentu di laga ini adalah Ihsan Maulana Mustofa. Turun di nomor terakhir, pebulutangkis 19 tahun itu berduel dengan Suppanyu Avihingsanon. Kalah dulu di gim pertama, Ihsan berhasil merebut dua gim selanjutnya. Indonesia pulang membawa emas dari bulutangkis beregu putra dengan keunggulan 3-2.
"Perjuangan tim putra Indonesia sangat luar biasa, selamat atas medali emas yang berhasil dipersembahkan untuk Merah-Putih. Terima kasih kepada seluruh pemain dan pelatih yang telah memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara. Kami bangga regenerasi telah membuahkan hasil yang hebat," sahut Ketua Umum PP PBSI, Gita Wirjawan.
Prestasi ini juga melampaui target medali perak yang sebelumnya ditetapkan.
Taufik Hidayat, yang menjadi Chef de Mission kontingen Indonesia di SEA Games 2015, juga memberi sanjungan. Pemain muda Indonesia dinialinya tampil membanggakan"Ini adalah hasil yang bagus buat tim putra yang sebagian besar isinya pemain-pemain muda. Memang tadi agak missed di Firman (Abdul Kholik), mungkin tegang main di beregu. Jonatan (Christie) juga bagus tapi tegang juga. Semua lebih ke mental, tetapi secara keseluruhan penampilan semuanya bagus dan membanggakan," kata Taufik yang ditemui di Singapore Indoor Stadium.
"Khusus buat nomor tunggal, pemain-pemain yang turun di sini adalah andalan masa depan. Prestasi ini adalah awal yang bagus buat pemain-pemain muda. Ingat, ini baru awal, euforianya jangan berlebihan, masih banyak team event yang lainnya. Pemain juga harus dapat memanfaatkan kesempatan yang diberikan," ujar peraih medali emas bulutangkis tunggal putra di Olimpiade Athena 2004 ini, dalam rilis yang diterima detikSport.
Meski di beberapa nomor pemain muda masih belum berhasil menyumbang angka, Taufik menilai ini keberanian mengirim pebulutangkis muda adalah investasi yang hasilnya dapat dilihat beberapa waktu kedepan.
“Bagus sekali memberikan kesempatan untuk pemain muda. Memang di SEA Games semua untuk negara, tetapi kalau bukan di SEA Games, pemain muda kita kapan lagi dikasih kesempatan? Kan tidak mungkin mereka semua yang muda-muda ini diturunkan di olimpiade? Target di SEA Games memang jadi agak turun, tetapi lihat kedepannya,” tambahnya.
"Semua butuh proses. Saya harap para pemain jangan menganggap ini jadi beban, memang ada tekanan bermain di nomor beregu, tapi anggaplah ini sebagai tantangan yang memotivasi diri," tuntas Taufik.
Aksi para pebulutangkis Indonesia akan berlanjut pada Sabtu (13/6/2015) ini dengan dimulainya pertandingan-pertandingan nomor perorangan. Indonesia membidik dua emas dari ganda putra dan ganda campuran.