Gagas 'Gerakan Hormati Gurumu', Anies Siapkan Sejumlah Keistimewaan untuk Guru

Author : Administrator | Wednesday, November 12, 2014 09:05 WIB
Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar Menengah

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan mengatakan, salah satu prioritasnya adalah mengembalikan marwah guru. Gerakan penghormatan terhadap guru, kata Anies, harus dilakukan dari segala lini dan tak hanya sekadar seremoni atau pun dalam bentuk materi. 

“Bulan ini saya akan launching Gerakan Hormati Gurumu. Banyak yang harus dilakukan. Saya ingin buat gerakan untuk guru, tidak hanya sebagai program,” ujar Anies, dalam wawancara denganKompas dan Kompas.com, di kediamannya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2014). 

Anies mengusulkan agar bentuk penghormatan guru dilakukan dalam banyak hal yang melibatkan masyarakat dalam cakupan besar. Saat ini, kata Anies, ia tengah mengupayakan program diskon toko buku bagi guru hingga prioritas boarding naik ke pesawat terbang. Meski sederhanaan, keistimewaan ini dinilai akan menumbuhkan kesadaran bagi banyak orang bahwa mereka tidak bisa lepas dari peran guru.  

“Apa susahnya sih kasih diskon untuk guru untuk semua urusan. Datang ke toko buku, datang ke toko apa pun dapat keringanan. Kalau guru mau terbang, izinkan dulu guru boarding. Saya mau ngomong ke CEO airline, biar semua orang di tempat itu sadar bahwa saya bisa duduk di tempat itu karena guru,” papar penggagas Gerakan Indonesia Mengajar itu.

“Jadi menghormati guru tidak hanya sekadar menaikkan revenue,diupacarakan, tapi gerakan seluruh rakyat, yuk kita ramai-ramai. Maka dari itu, sifatnya jangan uang,” katanya. 

Dengan membudayakan penghormatan terhadap guru mulai dari hal-hal kecil itu, Anies menilai suasana belajar pun akan berubah. Sementara, peran negara dalam gerakan ini, kata Anies, tetap sebagai pemberi fasilitas dan pendorong gerakan masyarakat.

“Bagian kami kasih insentif pajak, tapi yang bergerak di depan ya seluruh rakyat. Ini memungkinkan karena ada kemajuan teknologi dan memungkinkan bahwa ada lapisan menengah baru di Indonesia. Kalau dulu enggak bisa karena semua miskin, karena itu hanya negara yang bisa melakukan,” kata Anies.

Harvested from: http://nasional.kompas.com/
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: