Gendongan Masih Melekat, Park Ditemukan Tanpa Bayi dalam Dekapan...

Author : Administrator | Monday, January 12, 2015 09:14 WIB
Anggota TNI AL menangani jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di KRI Banda Aceh dalam operasi pencarian di Laut Jawa, dekat perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Sabtu (3/1/2015).

SURABAYA, KOMPAS.com - Minggu, 28 Desember 2014. Pasangan suami istri, Seong Beom Park (37) dan Kyung Hwa Lee (34), mengantre di Bandara Juanda, Jawa Timur. Seorang bayi ada dalam gendongan Park. Ia menggendong bayinya dengan menggunakan gendongan kain. Park dan Lee, dua warga Korea Selatan, termasuk dalam manifest penumpang AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura, yang jatuh pada 28 Desember lalu di perairan Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Aktivitas keduanya sebelum keberangkatan di Bandara Juanda terekam dalam CCTV. Dari situlah diketahui bahwa ada bayi yang saat itu turut terbang bersama Park dan Lee. Saat jenazah Park ditemukan, kain gendongan masih melekat di tubuhnya. Namun, tidak dengan sang bayi.

Park dan Lee berhasil diidentifikasi tim Disaster Victims Identification pada Minggu (11/1/2015) kemarin. Tim menemukan kecocokan antara data primer dan sekunder ante-mortem dengan post-mortem. Keduanya juga memiliki gigi dengan tambalan emas. Hal itu cocok dengan data antemortem berupa foto panoramic gigi keduanya sehingga tidak terbantahkan lagi keduanya adalah Lee dan Park.

Lee dan Park menunggu sang buah hati

Ketua Tim DVI Kombes Budiyono mengatakan, untuk sementara, jenazah Lee dan Park dititipkan di cold storage minus 20 derajat celcius di RS Bhayangkara, Surabaya, Jawa Timur.

"Sampai menunggu keputusan keluarga kapan akan dibawa kembali ke negaranya," ujar dia di Mapolda Jawa Timur, Minggu (12/1/2015) kemarin.

Berdasarkan komunikasi tim DVI dengan Kedutaan Besar Korea Selatan di Indonesia, keluarga Lee dan Park meminta kedua jasad itu dipulangkan setelah jenazah si bayi yang diperkirakan berusia setahun ditemukan.

"Kami coba memenuhi permintaan itu," ujar Budiyono.

Budiyono berharap tim Badan SAR Nasional (Basarnas) dapat memenuhi harapan keluarga korban dengan menemukan bayi Park dan Lee. Jika ditemukan, menurut Budiyono, identifikasi akan jauh lebih mudah karena sampel DNA orangtua telah didapatkan.

Selain Park dan Lee, pada Minggu kemarin, tim DVI juga berhasil mengidentifikasi Vera Chandra Kho (19), warga negara Indonesia, Tarakan Tengah, Kalimantan Utara.

Hingga kemarin, DVI telah mengidentifikasi 32 dari 48 jenazah yang dibawa ke RS Bhayangkara. Ada pun, dari 32 jenazah itu, 29 di antaranya telah diserahkan kepada keluarganya masing-masing untuk dimakamkan.

Harvested from: http://nasional.kompas.com
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: