Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto saat membuka workshop nasional anggota Fraksi Partai Golkar DPRD provinsi, kabupaten dan kota se-Indonesia di Jakarta, Selasa (13/12/2016).
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto mengatakan komunikasi Partai Golkar dengan partai-partai politik sudah menyetujui kenaikan angka parliamentary threshold (PT).
Selain Partai Golkar dan Partai NasDem, PDIP dan Gerindra juga disebutnya mendukung kenaikan PT. Sementara PKB dan PAN belum mengambil sikap.
"PDIP bersama kita. Gerindra juga kelihatan begitu. Saya sudah ketemu dengan Ibu Mega (Ketua Umum PDIP) dan Pak Prabowo (Ketua Dewan Pembina Gerindra)," kata Setya Novanto dalam pidatonya saat membuka workshop nasional anggota Fraksi Partai Golkar DPRD provinsi, kabupaten dan kota se-Indonesia yang mengambil tema "Peningkatan Kompetensi Legislatif daerah untuk membangun citra Partai Golkar dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat" di Jakarta, Selasa (13/12/2016).
Hadir pada acara itu Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono, Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tanjung dan sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar.
Sebagaimana diketahui pada pemilu 2014 lalu, PT ditetapkan 3,5 persen. Hasilnya ada 10 parpol yang lolos ke DPR pusat.
Saat ini sedang dibahas revisi UU Pemilu. Salah satu pasal yang menjadi perdebatan serius dan akan terjadi tarik-menarik kepentingan adalah masalah kenaikan PT.
Novanto menceritakan Partai Nasdem menantang partainya untuk menaikkan PT atau ambang batas parpol masuk DPR. Tidak tanggung-tanggung, Partai Nasdem menantang Partai Golkar untuk menaikkan PT hingga 7,5 persen.
"Pak Surya Paloh (Ketua Umum Nasdem-Red) telah mengunjungi kantor kita. Nasdem menginginkan PT naik sampai 7,5 persen. Nah, kita ditantang nih sama Nasdem. Ini yang akan kita bicarakan pada pembahasan revisi UU Pemilu nanti," kata Novanto.
Menjawab tantangan tersebut, Setya Novanto mengaku tidak masalah. Bahkan, lanjut dia, Partai Golkar siap naik lebih tinggi dari angka 7,5 persen. Meski demikian, yang perlu diperhatikan juga adalah penambahan daerah pemilihan (Dapil).
"Penambahan Dapil ini yang juga penting. Kita perjuangan nanti," tutur Ketua DPR ini.
Dalam kesempatan itu, Partai Golkar kata Novanto juga berencana membuat sekolah legislatif.
"Ke depan kita akan memiliki modul-modul mengenai penguasaan di berbagai bidang terutama di bidang legislasi," katanya.
Novanto menuturkan sekolah legislatif Partai Golkar penting, karena kualitas legislator menentukan kemenangan Partai Golkar
"Jadi legislator dari Partai Golkar harus unggul dari partai lainnya, itu bisa terjadi jika legislator kita memiliki kemampuan penguasaan keuangan daerah, komunikasi dan lainnya. Kalau sudah lulus sekolah maka kita bisa mencetak legislator yang handal," tegasnya.
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto saat membuka workshop nasional anggota Fraksi Partai Golkar DPRD provinsi, kabupaten dan kota se-Indonesia di Jakarta, Selasa (13/12/2016).
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto mengatakan komunikasi Partai Golkar dengan partai-partai politik sudah menyetujui kenaikan angka parliamentary threshold (PT).
Selain Partai Golkar dan Partai NasDem, PDIP dan Gerindra juga disebutnya mendukung kenaikan PT. Sementara PKB dan PAN belum mengambil sikap.
"PDIP bersama kita. Gerindra juga kelihatan begitu. Saya sudah ketemu dengan Ibu Mega (Ketua Umum PDIP) dan Pak Prabowo (Ketua Dewan Pembina Gerindra)," kata Setya Novanto dalam pidatonya saat membuka workshop nasional anggota Fraksi Partai Golkar DPRD provinsi, kabupaten dan kota se-Indonesia yang mengambil tema "Peningkatan Kompetensi Legislatif daerah untuk membangun citra Partai Golkar dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat" di Jakarta, Selasa (13/12/2016).
Hadir pada acara itu Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono, Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tanjung dan sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar.
Sebagaimana diketahui pada pemilu 2014 lalu, PT ditetapkan 3,5 persen. Hasilnya ada 10 parpol yang lolos ke DPR pusat.
Saat ini sedang dibahas revisi UU Pemilu. Salah satu pasal yang menjadi perdebatan serius dan akan terjadi tarik-menarik kepentingan adalah masalah kenaikan PT.
Novanto menceritakan Partai Nasdem menantang partainya untuk menaikkan PT atau ambang batas parpol masuk DPR. Tidak tanggung-tanggung, Partai Nasdem menantang Partai Golkar untuk menaikkan PT hingga 7,5 persen.
"Pak Surya Paloh (Ketua Umum Nasdem-Red) telah mengunjungi kantor kita. Nasdem menginginkan PT naik sampai 7,5 persen. Nah, kita ditantang nih sama Nasdem. Ini yang akan kita bicarakan pada pembahasan revisi UU Pemilu nanti," kata Novanto.
Menjawab tantangan tersebut, Setya Novanto mengaku tidak masalah. Bahkan, lanjut dia, Partai Golkar siap naik lebih tinggi dari angka 7,5 persen. Meski demikian, yang perlu diperhatikan juga adalah penambahan daerah pemilihan (Dapil).
"Penambahan Dapil ini yang juga penting. Kita perjuangan nanti," tutur Ketua DPR ini.
Dalam kesempatan itu, Partai Golkar kata Novanto juga berencana membuat sekolah legislatif.
"Ke depan kita akan memiliki modul-modul mengenai penguasaan di berbagai bidang terutama di bidang legislasi," katanya.
Novanto menuturkan sekolah legislatif Partai Golkar penting, karena kualitas legislator menentukan kemenangan Partai Golkar
"Jadi legislator dari Partai Golkar harus unggul dari partai lainnya, itu bisa terjadi jika legislator kita memiliki kemampuan penguasaan keuangan daerah, komunikasi dan lainnya. Kalau sudah lulus sekolah maka kita bisa mencetak legislator yang handal," tegasnya.