Bukittinggi, Sumbar, (ANTARA News) - Gunung Marapi yang berada di antara Kabupaten Tanahdatar dan Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Kamis pagi, menyemburkan asap putih.

"Semburan asap putih pada gunung terjadi sekitar pukul 09.00 WIB," kata Kutak, seorang warga Sungaipuar, Kecamatan Sungaipuar, Kabupaten Agam.

Asap putih dari gunung yang memiliki tinggi 2.891 meter di atas permukaan laut (m dpl) itu berlangsung sekitar lima menit.

"Setelah semburan asap putih tersebut gunung tidak lagi telihat mengeluarkan asap karena tertutup kabut asap," kata dia.

Sementara itu, Robi, warga Padanlua, Kabupaten Agam, menyebutkan semburan asap putih dari gunung tersebut hanya tipis.

"Pada Rabu (18/9), gunung tersebut terlihat mengeluarkan asap berwarna kehitaman," kata dia.

Menurut dia, gunung tersebut sejak seminggu terakhir hampir tiap hari mengeluarkan asap hitam.

"Rata-rata hampir tiap pagi gunung tersebut mengeluarkan asap hitam. Kami sudah biasa melihat kondisi itu sehingga tidak khawatir lagi," kata dia.

Saat ini warga takut mendaki lebih tinggi menyusul status gunung saat ini "waspada level II" dan masih diberlakukan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

Salah satu gunung aktif di Sumbar tersebut pada 3 Agustus 2011 sempat mengeluarkan abu vulkanik berbau belerang dengan ketinggian mencapai 1.000 meter, dan menjangkau sejumlah daerah di Sumbar seperti Agam, Tanahdatar, Padangpariaman, dan Padangpanjang.

Gunung Marapi terakhir kali meletus pada 2005. Dalam kondisi aktif normal, gunung yang berdampingan dengan Gunung Singgalang dan Tandikek itu menjadi salah satu tujuan pendaki dari dalam maupun luar Sumatera Barat.

Dalam catatan ANTARA, terhitung sejak akhir abad 18 hingga 2008 tercatat sudah 454 kali meletus, 50 di antaranya dalam skala besar. Saat dalam status siaga, Kota Bukittinggi merupakan salah satu daerah evakuasi.