Ibrahim Datuk Tan Malaka |
VIVAnews - Peneliti senior Koninklijk Instituut voor Taal, Land-en Volkenkunde (KITLV), Leiden, Belanda, Harry A Poeze, memastikan jenazah tak dikenal yang dikuburkan di Desa Selopanggung, Kediri, Jawa Timur, 90 persen identik dengan Ibrahim Datuk Tan Malaka. Harry menyebutkan itu setelah melakukan poses penelitian yang panjang, yang melibatkan penelitian DNA.
"Kerangka yang diduga Tan Malaka 90 persen dimakamkan di salah satu desa kecil di Desa Selopanggung, Kediri," kata Harry dalam jumpa pers terkait temuan baru hasil pemeriksaan DNA Tan Malaka, di Jakarta, Senin 9 Januari 2011.
Hadir dalam jumpa pers tersebut adalah Ketua Tim Identifikasi Forensik Tan Malaka dr Djaya Surya Atmadja, sejarawan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Asvi Warman Adam, dan keponakan Tan Malaka, Zulkifar.
Djaya menyatakan uji DNA dilakukan terhadap kepada keturunan dari adik atau keponakan Tan Malaka, Zulkifar. Hal itu dilakukan sebab Tan Malaka tidak memiliki keturunan. "Hasil pengujian sementara terhadap kondisi kerangka jenazah Tan Malaka, tulang belulang dalam kondisi tidak baik karena sudah berusia 60 tahun. Tim menguji dari tulang kepala dan gigi. Beliau punya gigi emas, tapi sudah tidak ada lagi," ujarnya.
Dia menambahkan kandungan DNA sudah sangat sedikit dan terkontaminasi. "Kami berharap sudah dapat hasilnya November 2012," kata Djaya.
Sementara itu Asvi mengatakan berdasarkan temuan itu, pemerintah harus memindahkan kerangka Tan Malaka ke Taman Makam Pahlawan di Kalibata karena Tan Malaka sudah ditetapkan pemerintah sebagai Pahlawan Nasional.
"Persoalan forensik belum kelar. Ada persoalan sejarah dan kesehatan yang belum kelar. Dari segi sejarah sudah selesai. Maka makamnya harus dipindahkan ke Kalibata," ucapnya. (umi)