Indonesia Kirim Tenaga Medis, SAR, dan Peralatan Darurat ke Nepal

Author : Administrator | Monday, April 27, 2015 10:16 WIB
Warga lanjut usia dibantu melintasu jalanan yang tertutup puing reruntuhan bangunan setelah diguncang gempa berkekuatan 7.9 SR di Bhaktapur, Kathmandu, Nepal, 26 April 2015

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri RI akan mengirimkan sejumlah bantuan kemanusiaan untuk Nepal. Bantuan yang diberikan mulai dari tenaga medis, tenaga SAR, hingga peralatan darurat lainnya.

Dalam pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri, Pemerintah Indonesia telah menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas musibah gempa bumi berkekuatan 7,9 skala richter di Nepal yang menelan korban lebih dari 2.000 orang. Sebagai negara yang juga rawan akan bencana alam, Indonesia akan memberikan bantuan dan dukungan kepada rakyat Nepal dalam menghadapi bencana. (Baca: Jokowi: Bantuan ke Nepal Akan Masuk dalam 3-4 Hari)

"Dalam kaitan ini Menlu RI telah berkoordinasi untuk pengiriman bantuan Indonesia sesuai kebutuhan di Nepal antara lain berupa tenaga medis, bantuan SAR, makanan siap saji, selimut, tenda dan obat-obatan," demikian bunyi keterangan pers tersebut.

Kemlu juga terus melakukan koordinasi dan berkomunikasi dengan KBRI Dhaka, Konsul Kehormatan RI di Kathmandu, serta berbagai pihak terkait informasi sehubungan WNI yang ada di Nepal. Dari data saat ini, 18 orang WNI yang menetap di Nepal dan 16 WNI tercatat sedang melakukan kunjungan baik sebagai turis mau pun kegiatan resmi, sehingga total WNI ada 34 orang. Dari jumlah tersebut 17 orang telah berhasil dihubungi dan dalam keadaan baik. (Baca: Gempa di Nepal, 17 WNI Dipastikan Selamat)

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno LP Marsudi di sela-sela acara KTT ASEAN di Kuala Lumpur, mengungkapkan, bantuan akan diberikan dalam waktu 3-4 hari lagi. Bantuan diberikan setelah memastikan bandara di Kathmandu, bisa berfungsi dengan baik. Saat ini, kondisi bandara rusak akibat gempa tersebut. (Baca: Tiga WNI Pendaki Everest Belum Bisa Dikontak)

Pemerintah Nepal, Minggu (26/4/2015), meningkatkan upaya untuk menyelamatkan orang-orang yang terjebak dalam reruntuhan bangunan yang ambruk setelah gempa bumi dasyat menghancurkan lembah Kathmandu yang padat penduduk kemarin. Gempa itu juga memicu longsor mematikan di Gunung Everest.

Gempa berkekuatan 7,9 tersebut menguncang pada Sabtu tengah hari pada jam sibuk. Korban tewas sejauh ini sedikitnya 1.800 orang. Jumlah korban tewas diperkirakan akan terus bertambah setelah penyelamatan semalam terhambat oleh sejumlah gempa susulan yang kuat, jalan raya yang terputus dan kurangnya peralatan. Gempa bumi itu, yang berpusat sekitar 80 kilometer di sebelah timur Kota Pokhara, kota kedua terbesar di negara itu, sangat merusak karena tergolong dangkal.

Harvested from: http://nasional.kompas.com
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: