Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ibu Negara Iriana saat acara peluncuran investasi padat karya di Tangerang, Senin (5/10/2015). |
JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menilai bahwa setiap kota perlu membangun ruang terbuka publik untuk membentuk manusia berkualitas. Ruang terbuka publik itu akan mampu menimbulkan kebiasaan yang baik mulai dari berinteraksi antar warga hingga sarana penghijauan.
"Saya yakini kualitas ruang publik akan pengaruhi kualitas manusia yang ada di kota itu. Bangun ruang publik yang berkualitas sama artinya dengan bangun manusia yang hidupnya berkualitas," ujar Jokowi di Istana Negara, Selasa (6/10/2015).
Dalam kesempatan itu, Jokowi menerima kedatangan sejumlah gubernur, wali kota, bupati, perwakilan lembaga donor, perwakilan perguruan tinggi, asosiasi pemerintah provinsi, Real Estate Indonesia (REI), pengembang perumahan, dan asosiasi profesi di bidang perumahan dan pemukiman dalam rangka Hari Habitat Dunia tahun 2015. Menurut Jokowi, tema habitat mengingatkan setiap pihak akan pentingnya ruang publik bagi masa depan manusia. Di ruang publik itu, akan tercipta sebuah budaya yang berasal dari interaksi antarwarga.
"Dulu ada alun-alun kota, yang jadi tempat warga ketemu, menyampaikan ekspresi, juga rekreasi. Di desa kita jumpai ada satu tempat berkumpul. Setiap kota ada lapangan, public space, di situ perlu ditumbuhkan rasa memiliki, merawat, membangun toleransi," kata Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta yang telah mempercantik Waduk Pluit dan Ria-rio itu mengatakan, jika seluruh wilayah memiliki ruang terbuka yang cukup, maka warganya akan senang berinteraksi dan juga lebih memilih berjalan kaki. Saat ini, Jokowi mengaku senang sudah melihat upaya pembuatan ruang publik di kota-kota, seperti di Surabaya dan DKI Jakarta. Dia meminta agar upaya itu tak terhenti.
"Saya ingin pastikan, jangan sampai kita peringati tiap taun hanya seremonial. Ada yangs udah kita lakukan ada yg akan kita lakukan. Saya ajak semua pihak bekerja sama wujudkan ruang publik yang bisa dinikmati semua," kata Jokowi.