Joko Widodo |
MANADO, KOMPAS.com - Bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Joko Widodo menyoroti suara Partai Demokrat dalam rekapitulasi suara pemilihan legislatif. Dia heran mengapa suara Demokrat bisa melejit hingga 10 persen.
"Itu yang saya tidak tahu, gimana bisa seperti itu," ujar Jokowi di Swiss-Bell Hotel, Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (10/5/2014) pagi.
Dalam hitung cepat sejumlah lembaga survei setelah Pemilihan Legislatif 9 April 2014 lalu, suara Partai Demokrat menyentuh angka 7 persen dengan margin error plus minus satu persen. Namun, setelah suara selesai direkapitulasi oleh Komisi Pemilihan Umum atau KPU, suara Demokrat melejit menjadi 10,19 persen.
Jokowi enggan menduga-duga kenapa hal tersebut bisa terjadi. Menurutnya, hal tersebut terjadi lantaran dinamika di lapangan.
"Dinamika di lapangannya itu yangg harus dilihat," ujarnya.
Jokowi menyerahkan hal itu ke internal PDI Perjuangan. Apapun yang terjadi, lanjut Jokowi, peta suara partai politik yang tergambar dari rekapitulasi KPU menunjukan keragaman pilihan politik masyarakat.
Jokowi pun mengapresiasi masyarakat Indonesia yang telah membawa 'banteng hitam' menang di dalam pemilihan legislatif. "Masyarakat masih memberi penghargaan yang tinggi kepada PDI-P. Selama 10 tahun berada di luar pemerintahan, namun diberikan penghargaan sehingga kita tetap posisi satu," ujarnya.
Komisi Pemilihan Umum menetapkan hasil perolehan suara Pemilu Legislatif 2014, Jumat (9/5/2014), di Gedung KPU, Jakarta Pusat. PDI Perjuangan meraih suara terbanyak dengan jumlah suara mencapai 18,95 persen. Sementara itu, dua partai dinyatakan tidak memenuhi ambang batas parlemen sehingga tidak mendapatkan jatah kursi di DPR, yaitu Partai Bulan Bintang dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia.
Berikut hasil perolehan suara setiap partai: