Ilustrasi. (dok.Okezone) |
JAKARTA – Delapan terpidana mati kasus narkoba dieksekusi di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah pada Rabu 29 April 2015 dini hari. Menyikapi hal itu, pengamat politik, AS Hikam, menilai eksekusi mati tersebut menunjukkan ketegasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada dunia internasional.
“Jokowi tegas. Tapi, itu negara-negara lain yang warganya dieksekusi protes. Seperti, Australia, Brasil, dan lainnya,” ujar dia kepada Okezone, Kamis (30/4/2015).
Meski demikian, eksekusi mati dinilai tak akan mendongkrak popularitas Jokowi di dalam negeri. Sebab, eksekusi mati hanya sebuah prosedur hukum.
“Eksekusi mati itu tidak otomatis meningkatkan citra Jokowi. Karena itu, hanya prosedur hukum yang memang mesti dijalankan,” tuturnya.
Ia mengatakan, popularitas Jokowi bakal meningkat jika berhasil mewujudkan semua janji saat kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Ditambah, mewujudkan program Nawacita yang ia agungkan ketika dilantik sebagai presiden.
“Kalau Nawacita diwujudkan, eksekusi mati ini baru bisa membantu meningkatkan poluparitas Jokowi. Kalau untuk sekarang belum,” tutur AS Hikam.