Rizal Ramli |
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli mengkritik jajaran menteri ekonomi di Kabinet Kerja Jokowi-JK yang dinilai memiliki paradigma menaikkan harga dalam setiap kebijakannya.
"Kalau menaikkan harga tidak usah pendidikannya tinggi-tinggi. Ini mau cari gampangnya," katanya di Jakarta, Senin (6/4), menyikapi kebijakan-kebijakan menteri bidang ekonomi Kabinet Kerja yang menyebabkan kenaikan harga di berbagai sektor saat ini.
Menurut Rizal Ramli, menteri bidang ekonomi seharusnya tidak menempuh jalan pintas menaikkan harga, melainkan memberangus kartel dan mafia-mafia yang bermain di sektor perekonomian. Dia juga mengusulkan agar Kabinet Kerja dikembalikan kepada ideologi trisakti sehingga arah kebijakan menjadi jelas. "Kalau hanya kerja, kerja, kerja, tapi ideologi tidak jelas buat apa," kata dia.
Dia menilai tidak sempurnanya Kabinet Kerja bukan dilandasi kurangnya kepemimpinan Jokowi selaku presiden, namun lebih dikarenakan banyaknya orang-orang yang duduk di kursi menteri bidang perekonomian yang merupakan hasil kompromi politik.
"Di kabinet Jokowi lebih banyak orang hasil kompromi politik. Pemimpin tentu punya kelemahan, tapi John F Kennedy (mantan Presiden Amerika Serikat) bisa hebat karena didampingi orang-orang hebat, pak Soeharto (mantan Presiden Indonesia) lulusan SD tapi didampingi orang-orang hebat," katanya.