TEMPO.CO, Jambi: Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jambi, Arif Munandar, mengatakan warga Jambi saat ini seharusnya sudah diungsikan, melihat kondisi asap yang ada.
"Ini benar-benar luar biasa, karena Indeks Standar Pencemaran Udara di Kota Jambi dan sekitarnya sudah masuk level 525 ppm, sudah sangat berbahaya bagi kesehatan," katanya kepada Tempo, Jumat, 25 September 2015.
Menurut Arif, asap yang ada di Jambi berasal hasil kiriman dari kebakaran hutan dan lahan wilayah Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Titik panas berasarkan pantauan satelit NOAA di Jambi hanya satu titik.
"Kita telah berupaya semaksimal mungkin melakukan pemadaman api. Akibat kabut asap parah ini, kunjungan kerja Presiden Joko Widodo gagal datang ke Jambi," ujarnya.
Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Jambi, jarak pandang di Kota Jambi dan sekitarnya hanya 300 meter.
Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Jambi, Bakarudin, mengatakan pihaknya masih tetap meliburkan sekolah, karena indeks pencemaran udara di Kota Jambi dan sekitarnya mencapai level sangat berbahaya bagi kesehatan.
"Kita berharap pemerintah pusat memberi perhatian serius pada upaya penanganan masalah ini. Penderita ISPA saja sudah mencapai di atas 10 ribu orang," katanya.