Metrotvnews.com, Riyadh: Pemerintah RI akan berupaya melakukan negosiasi mengenai pemotongan kuota haji masing-masing negara sebanyak 20% oleh pemerintah Arab Saudi.
Duta Besar RI di Arab Saudi, Gatot Abdullah Mansyur mengatakan, keputusan akhir dari keberhasilan negosiasi itu akan tergantung dari Raja Arab Saudi Abdullah.
"Negosiasi (kuota haji) itu tidak salah. tetapi kalau soal keberhasilanya saya nggak tahu. Saya belum bisa menduga-duga dulu," kata Gatot saat dihubungi Media Indonesia, Selasa (18/6). "Semua negara juga kena pemotongan (kuota haji 20%) tanpa kecuali."
Oleh karena itu, kata Gatot, harapan mengenai permasalahan kuota haji itu akan tergantung pada upaya tim negosiasi dari Kementerian Agama RI. Direktur Jenderal Haji Kemenag RI Anggito Abimanyu direncanakan akan berangkat ke Arab Saudi, hari ini atau besok.
Di samping itu, kata Gatot, Menteri Agama RI Suryadharma Ali pun akan berada di Arab Saudi pada 22-26 Juni nanti. Sang menteri, kata Gatot, akan bertemu dengan Menteri Urusan Haji Arab Saudi, Gubernur Mekkah, dan Raja Arab Saudi.
Dalam pertemuan dengan raja tersebut, lanjut Gatot, Suryadharma akan menyerahkan surat dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Surat itu berisi permohonan dispensasi pemotongan kuota haji.
"Masyarakat Indonesia jangan panik. Tawakal saja. Insya Allah kalau ada niat, walaupun tercoret (namanya) hari ini, pasti Allah telah mencatat. Tidak usah dibuat besar karena ujungnya demi keselamatan dan kenyamanan jamaah," tutur Gatot mencoba membesarkan asa para calon jamaah jika pada akhirnya negosiasi pemerintah RI gagal.
Pemotongan kuota haji secara merata dilakukan otoritas Arab Saudi karena renovasi Masjidil Haram secara besar-besaran. (Dika Dania Kardi)
Editor: Afwan Albasit
sumber : metrotvnews