Mahasiswa UIN Dipukuli Satpam Saat Aksi Unjuk Rasa

Author : Administrator | Tuesday, January 17, 2012 09:03 WIB
Ahmad Syukron (korban)

Jakarta - Aksi unjuk rasa sekitar 150 mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah pada pekan lalu berujung ricuh. Ada beberapa mahasiswa terluka, dua di antaranya harus mendapat perawatan serius.

Peristiwa ini terjadi pada Jumat (13/1/2012) sore. Mulanya, mahasiswa yang terdiri dari gabungan organisasi ekstra kampus PMII dan HMI berunjuk rasa di depan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Aksi kemudian berlanjut saat mahasiswa mendesak masuk ke dalam gedung rektorat.

Namun upaya itu tidak berhasil karena dihadang oleh karyawan dan satpam UIN. Para mahasiswa akhirnya diajak audiensi dengan Pembantu Rektor III, meski belakangan hasilnya tak memuaskan.

Nah, versi para mahasiswa, aksi pemukulan terjadi usai proses audiensi. Ada seorang mahasiswa dipukuli dan dinjak-injak oleh pihak karyawan UIN yang terdiri dari petugas kebersihan.

"Namun karena si korban yang bernama Ta’miiruddin Syahbana ini masih sempat mengambil foto orang yang memukul dirinya, para pelaku pun semakin kesal dan beringas, mereka menginjak-nginjak dan memukuli mahasiswa tersebut," jelas tim kuasa hukum LPBH NU Kota Tangsel yang mendampingi para mahasiswa, dalam rilis kepada detikcom, Selasa (17/1/2012).

Tidak hanya itu, ada juga salah seorang mahasiswa dari PMII Ciputat yang bernama Ahmad Syukron terkena lemparan pot bunga keramik. Akibatnya, Syukron mengalami patah tulang hidung dan pelipis mata kirinya robek.

“Saat itu, saya mencoba menarik teman saya itu, tapi setelah saya menarik dan menyuruh dia lari, tiba-tiba saja sebuah pot besar menghantam wajah saya,” tutur Syukron dalam rilis.

Ada beberapa korban lainnya dari mahasiswa yang juga mengalami hal yang serupa, di antaranya adalah Ahmad Rifai (PMII) yang bibirnya berdarah karena dipukul oleh satpam, Ahmad sutrisno (HMI) yang pipinya lebam dan lecet akibat diinjak-injak dan dipukuli oleh 5 orang karyawan dan satpam.

Rektor UIN Komaruddin Hidayat saat dikonfirmasi membenarkan kejadian ini. Menurut dia, insiden berlangsung saat para mahasiswa selesai dialog dengan pembantu rektor.

Versi karyawan UIN, mahasiswa ingin merangsek masuk dan menyegel pintu rektorat. Sementara menurut mahasiswa, para petugas itu ingin mengusir kerumunan mahasiswa karena sudah Maghrib.

"Di situlah emosi muncul, saling terprovokasi. Yang luka berat dua orang dari mahasiswa, sehari dirawat di RS," jelasnya kepada detikcom, Selasa (17/1/2012).

Menurut Komaruddin, aksi itu dipicu oleh perbedaan pendapat soal konsep antara kebijakan Kemenag yang membawahi UIN dan sekelompok mahasiswa yang ingin mempertahankan partai mahasiswa di UIN. Posisinya sebagai rektor hanya jembatan.

Namun, insiden kekerasan ini dipastikan tak akan berulang. Jika terjadi lagi, pihaknya tak akan segan-segan melakukan pemecatan.

"Pagi ini saya kumpulkan satpam dan OB untuk buat janji, tak ada lagi kekerasan. Ancamannya dipecat. Saya juga akan tawarkan draf peraturan etika demo, dengan sanksi yang sama jika melakukan kekerasan," tegas Komaruddin.

(mad/nrl)

Harvested from: www.detiknews.com
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: