Sukhoi Superjet100 (RIA Novosti/ Grigoriy Sysoev) |
Moskow (ANTARA News) - Perdana Menteri Dmitry Medvedev telah memerintahkan Menteri Perindustrian, Menteri Luar Negeri, dan United Aircraft-Building Corporation untuk menyelidiki insiden yang dialami Sukhoi Superjet 100 yang hilang di Indonesia kemarin.
Menurut laporan Itar-Tass, di bawah perintah perdana menteri, komisi akan dibentuk dan dipimpin oleh Deputi Menteri Perindustrian dan Perdagangan Yuri Slyusar.
Kemarin, Sukhoi Superjet 100 melakukan demonstrasi terbang di Indonesia. Penerangan pertama normal. Menurut Informasi dari Indonesia, komunikasi dengan jet tersebut hilang 20 menit setelah tinggal landas pada penerbangan kedua.
Operasi penyelamatan sedang dilakukan di sekitar Gunung Salak. Pusat pengendalian operasi dibentuk di Indonesia dan melibatkan perwakilan dari Kedutaan Rusia dan Sukhoi Civil Aircraft Company.
Laporan mengenai penumpang di pesawat tersebut berbeda-beda. Menurut perusahaan penerbangan setempat, total sebanyak 50 orang berada di dalam pesawat tersebut, termasuk warga negara Rusia, dua warga Italia, seorang warga Prancis dan satu warga AS serta 38 warga Indonesian.
Namun Atase Pers Kedutaan Rusia di Jakarta Dmitry Solodov mengatakan, total sebanyak 44 orang berada dalam pesawat jet tersebut. Di antara mereka terdapat delapan warga Rusia dan 36 warga Indonesia. Warga negara asing adalah perwakilan perusahaan Indonesia dan media lokal, tambah dipl,omat tersebut.
Sukhoi Superjet 100 adalah pesawat regional dengan 100 tempat duduk, yang didesain oleh Sukhoi Civil Aircraft Company dengan partisipasi Alenia Aermacchi.
Saat ini, Armavia dan Aeroflot Russian Airlines mempunyai delapan pesawat Sukhoi Superjet 100. Pada pertengahan April pesawat tersebut sudah melakukan lebih dari 3.350 penerbangan komersial dengan sekitar 6.500 jam penerbangan. Ada sekitar 170 permintaan pesawat Sukhoi Superjet 100.