Foto: Herianto Batubara |
Jayapura - Ada 9 penumpang pesawat Trigana Air yang jatuh di Papua yang namanya berbeda dengan manifes. Menteri Perhubungan Ignasius Jonan pun menegur pihak maskapai.
"Akan ada sesi khusus, akan ditanyakan ke Trigana kenapa ada perbedaan dari manifes dengan penumpang," kata Jonan dalam jumpa pers di Base Ops Lanud Jayapura, Selasa (18/8/2015) pagi.
"Tidak boleh nama penumpang berbeda dengan yang di manifest! Kalau tidak berangkat, ya tidak berangkat aja. Kalau seatnya ditukar, atau dijual, namanya harus dicatat," ucap Jonan.
"Karena kalau musibah, identifikasinya sulit sekali. Itu standar penerbangan internasional pun melarang (nama penumpang berbeda dengan yang di manifest," sambung Mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) ini menegaskan.
(Baca Juga: Ada Penumpang Batal Naik, ini Manifes Terbaru Penumpang Trigana Air yang Hilang)
Jonan memang mendapatkan banyak laporan soal seringnya nama penumpang beda dengan nama di manifes. Padahal seperti yang dituturkannya tadi, hal itu berbahaya.
"Yang saya tahu memang banyak laporan, berapa kali laporan, banyak bandara yang jauh itu kadang-kadang memang, kalau orang tidak jadi terbang, digantikan saudara atau temannya tanpa registrasi ulang," ujar Jonan.
"Akan dibuat tim gabungan untuk keamanan bandara. Saya akan minta ke maskapai penerbangan yang beroperasi, itu (penumpang yang namanya tak berbeda) tidak boleh berangkat. Harus diperiksa KTP atau tanda pengenalnya," imbuh dia.
(hri/imk)