VIVAnews - Dua minggu terakhir ini harga bawang merah mengalami kenaikan. Harga bawang putih tembus sudah Rp70 ribu per kilogram. Kenaikan harga bawang putih juga mengerek harga bawang merah yang saat ini berada di atas Rp40 ribu per kilogram.
Namun, rupanya, kenaikan harga ini tak dinikmati petani. Petani bawang putih atau bawang merah tak ada yang menikmati kenaikan harga tersebut karena petani langsung menjual bawang putih atau bawang merah usai dipanen dengan harga rendah. Sebab, mereka harus segera menutup biaya produksi yang tidak sedikit dan untuk kebutuhan sehari-hari ataupun biaya pendidikan anak-anaknya.
Menurut para petani, kenaikan harga bawang merah ataupun bawang putih ini karena terjadinya musim ekstrim sehingga petani gagal menanam bawang merah ataupun bawang putih. Dalam enam bulan terakhir, cuaca ekstrim dan membuat tanaman bawang tidak hidup.
Hal ini kemudian membuat sejumlah petani bawang merah berpatroli melakukan penjagaan tanaman bawang merah di Dusun Karanglo, Desa Gondek, Kecamatan Mojowarno, Jombang, Jawa Timur, Sabtu malam 16 Maret 2013. Mereka melakukan penjagaan 24 jam untuk mengantisipasi aksi pencurian tanaman bawang merah karena harga bawang merah dipasaran saat ini melambung tinggi sekitar Rp50 ribu per kilogram dan ditingkat petani sekitar Rp30 ribu per kilogram.
Pekan lalu, pada rapat kabinet di kantornya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mengaku geram dengan kenaikan harga bawang ini. Sebab, kenaikannya karena masalah sepele, yakni akibat lambatnya dua menteri dalam menangani izin impor 394 kontainer bawang putih China dan Thailand di Terminal Petikemas Tanjung Perak, Surabaya. Tertahannya ribuan ton bawang putih tersebut menyebabkan kelangkaan bawang putih di berbagai pasar tradisional.
SBY berharap agar para petani lokal turut menikmati keuntungan. Indonesia hanya mengimpor bawang merah pada musim-musim tertentu untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. (eh)
Harvested from: http://nasional.news.viva.co.id/news/read/398220-foto--petani-patroli-jaga-bawang-merah