Shutterstock |
JAKARTA, KOMPAS.com - Pelemahan dollar AS secara global sejak awal pekan ini memberi peluang penguatan rupiah, Kamis (10/4/2014). Namun menipisnya euforia atas hasil sementara pemilu legislatif bisa membuat peluang kenaikan rupiah terbatas. Sentimen utama datang dari perkembangan ekonomi global, khususnya AS.
Risalah FOMC meeting pada Maret lalu memutuskan dengan suara bulat bahwa target tingkat pengangguran 6,5 persen ditiadakan. Dengan itu, menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, maka the Fed akan sepenuhnya tertuju pada tingkat inflasi yang diharapkan bisa mendekati 2,5 persen.
Dollar Index terjerembab 0,3 persen dini hari tadi. Data mingguan initial jobless claims AS ditunggu malam ini. Dollar Index yang terus melemah dipastikan membantu penguatan rupiah pada hari ini.
Hingga Rabu (9/4/2014) sore hampir seluruh mata uang di Asiamenguat terhadap dollar AS. Hasil pemilu legislatif sesuai dengan harapan pasar tetapi tidak adanya partai yang berhasil mencapai batas minimal suara 25 persen untuk pencalonan pasangan calon presiden dan wakilnya, diperkirakan menggerus euforia yang sebelumnya tumbuh.