.jpg)
Metrotvnews.com, Jakarta: Gerak nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan pagi terpantau melemah dibandingkan dengan perdagangan sore di hari sebelumnya di Rp13.322 per USD. Meski melemah, namun nilai tukar rupiah masih mampu bertahan di level Rp13.300 per USD.
Mengutip Bloomberg, Rabu 25 Januari, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi berada di posisi Rp13.345 per USD. Day range nilai tukar rupiah berada di kisaran Rp13.326 per USD hingga Rp13.346 per USD dengan year to date return di minus 1,02 persen. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp13.335 per USD.
Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap USD kembali mengalami penguatan di perdagangan Selasa kemarin bersamaan dengan penguatan Surat Utang Negara (SUN). Bahkan, penguatan tersebut juga dibarengi oleh kenaikan tajam dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Analis Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan, terlihat gerak USD masih mengalami pelemahan terhadap mayoritas kurs di Asia walaupun hari ini penguatan USD bisa kembali terjadi. Tentu kondisi semacam itu perlu diwaspadai agar nantinya tidak memberi efek buruk bagi ekonomi Indonesia.
.jpg)
Sumber: Bloomberg
Selain itu, lanjut Rangga, pemerintah yang melihat potensi risiko dari kebijakan Trump serta peluang kenaikan inflasi memiliki rencana untuk mengubah asumsi makro di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 sehingga diperkirakan bisa memengaruhi ekspektasi defisit anggaran di 2017 yang saat ini diasumsikan 2,41 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
"Penguatan nilai tukar rupiah berpeluang tertahan pada hari ini," kata Rangga, seperti dikutip dari riset hariannya, di Jakarta.
Sementara itu, indeks manufaktur AS naik, pelemahan USD tertahan. Dolar index yang sempat turun tajam dalam seminggu terakhir mulai naik di perdagangan semalam, terbantu indeks manufaktur AS yang naik cukup tajam, lebih tajam dari kenaikan indeks manufaktur zona euro yang menandakan performa ekonomi AS yang masih relatif lebih solid.