 |
|
Proyek Hambalang (VIVAnews/Anhar Rizki Affandi)
|
VIVAnews - Direktur PT Galeri Ide, Ida Farida, diperiksa sebagai saksi oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam penyidikan kasus korupsi proyek pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olah Raga Nasional (P3SON) di Hambalang, Bogor.
Bekas tim asistensi Kementerian Pemuda dan Olah Raga itu dicecar sepuluh pertanyaan oleh penyidik terkait teknis pelaksanaan proyek Hambalang. Ida ditanya tentang pemilihan lokasi proyek di Hambalang dan nilai proyek yang mencapai Rp2,5 triliun.
"Saya diminta menjelaskan, apa benar artinya dibutuhkan segitu. Dan kami dulu sempat mencoba menghitung, dari hasil hitungan kami tidak sampai Rp2 triliun," kata Ida saat ditemui usai pemeriksaan di KPK, Jumat malam 11 Januari 2013.
Ida tidak mengetahui jika dalam perkembangan mega proyek di Kemenpora itu ternyata banyak terjadi perubahan. Menurutnya, revisi nilai proyek mungkin saja terjadi namun jika menggunakan desain awal maka nilainya tidak sampai Rp2,5 triliun.
"Kami tidak tahu kalau dalam perjalanan desain berubah dan lebih dari Rp2,5 triliun. Saya tidak tahu," ujar Ida menegaskan.
Dalam pemeriksaan, wanita berjilbab ini juga menjelaskan posisinya dalam proyek Hambalang. Dia mengaku diminta oleh Kemenpora untuk membantu menghitung nilai perkiraan proyek Hambalang berdasarkan rencana desain awal.
"Tugas saya hanya membantu menghitung proyek nilai yang benar berapa," katanya.