Aktivis HAM Munir Said Thalib (worldpoliticsreview.com) |
VIVAnews - Saksi vital dalam kasus pembunuhan aktivis Munir, Raymond J Latuihamalo (56) alias Ongen, meninggal dunia, Rabu kemarin karena serangan jantung. Salah satu aktivis Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum), Usman Hamid berharap ada pengusutan atas kematian Ongen.
"Apakah benar karena sakit jantung atau sebab lain. Mengingat kesaksian dia yang begitu vital di kasus Munir, wajar jika ada kecurigaan seperti ini. Aparat kepolisian harus proaktif menyelidikinya," kata Usman saat dihubungi VIVAnews, Kamis 3 Mei 2012.
Kabar kematian Ongen, didapat Kasum langsung dari kerabat dekat yang juga penyanyi, Glenn Fredly. "Dalam beberapa waktu terakhir, kami memang ada kerja bareng dengan Glenn. Kampanye masalah sosial di Indonesia timur, mulai dari kolaborasi musik sampai diskusi politik dan pemutaran film," jelas Usman.
Glenn juga menulis kabar duka ini melalui akun situs jejaring sosial twitter. Dia menulis: "Saya baru kehilangan orang yang paling penting dalam hidup saya, om-ku Ongen Latuihamallo..saya sangat berduka kawan..Rest in Love om Ongen..."
Usman menambahkan, Ongen menduduki peringkat teratas untuk saksi-saksi kasus Munir. Sebab, hanya Ongen lah yang pernah melihat mantan pilot Garuda Pollycarpus Budihari Priyanto bersama dengan Munir saat transit di Bandara Changi Singapura. Dalam kasus ini Pollycarpus merupakan terpidana kasus pembunuhan Munir.
"Kami akan bahas apakah meninggalnya Ongen ini berimplikasi menutup selamanya kasus Munir. Semoga tidak," kata Usman. Munir tewas diracun dalam perjalanan Jakarta-Amsterdam, 7 September 2004. Racun arsenik diduga dimasukkan ke dalam minuman Munir saat transit di Singapura. (umi)