Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan empat mata membahas proses transisi kepemimpinan, di Laguna Resort and Spa, Nusa Dua, Bali, Rabu (27/8) malam. (foto: abror/presidenri.go.id) |
JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono angkat bicara mengenai sikap para penguasa saat ini yang sering mengambinghitamkan kerja pemerintahannya selama 10 tahun.
Pernyataan ini disampaikan SBY melalui akun Twitter @SBYudhoyono, Kamis (18/2/2016).
Hingga saat ini, "SBY & Pemerintahan SBY" masih sering dikambinghitamkan & disalahkan oleh pihak yg tengah berkuasa. *SBY*
Ketua Umum Partai Demokrat ini tak menyebutkan siapa pihak berkuasa yang dimaksud. Tanpa juga memberi contoh, SBY menyebut bahwa berbagai masalah yang sekarang muncul dikatakan warisan atau akibat kesalahan pemerintahan SBY.
Sikap & pernyataan yg salahkan SBY juga datang dari mereka yg dulu pernah bertugas bersama saya di pemerintahan. *SBY*
SBY berharap, berbagai pihak yang dulu pernah bertugas bersama dirinya agar bersabar menghadapi hal itu.
Ia meyakini, jika dulu selama 10 tahun jajarannya bisa bersabar, hal serupa pun bisa dilakukan saat ini.
Dengan segala kekurangan dan persoalan yang berat dan kompleks, kata SBY, jajarannya telah berbuat yang terbaik.
Ia juga meminta agar pemerintahan Joko Widodo diberi kesempatan untuk membuat negara menjadi hebat.
Bagi yg ingin terus salahkan pemerintahan yg lalu, alamatkan saja kpd saya (SBY). Saya pemimpin & saya bertanggung jawab. *SBY*
SBY sebelumnya pernah melontarkan hal yang sama pada Desember 2014 atau ketika jatuhnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
Hasil pengamatannya, SBY merasa dijadikan kambing hitam atas situasi ekonomi saat itu, terutama oleh pembantu Presiden Joko Widodo.