Capres dari poros Gerindra, Prabowo Subianto berbincang dengan capres dari poros PDIP, Jokowi-JK saat acara pengundian dan penetapan nomor urut untuk pemilihan presiden Juli mendatang di kantor KPU, Jakarta Pusat, Minggu (1/6/2014). Pada pengundian ini, pasangan Prabowo-Hatta mendapatkan nomor urut satu sedangkan Jokowi-JK nomor urut dua. |
JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden terpilih Joko Widodo menilai, pertemuannya dengan calon wakil presiden pada Pemilu Presiden 2014 lalu, Hatta Rajasa, merupakan hal yang wajar. Tidak menutup kemungkinan jika Jokowi nantinya juga bertemu dengan Prabowo Subianto.
"Ya, kenapa tidak. Pak Prabowo, Pak Hatta sahabat baik saya. Kamu sih enggak percaya. Sahabat dengan sahabat ketemu enggak masalah," kata Jokowi di Balaikota, Jakarta, Selasa (2/8/2014) siang.
Jokowi mengatakan, sebagai presiden terpilih, dia sudah bertemu dengan berbagai tokoh nasional. Pertemuan itu dilangsungkan secara tertutup dan tidak diketahui media. (Baca: Jimly: Jangan Paksakan Rekonsiliasi Jokowi-Prabowo)
"Sebetulnya sudah bertemu dengan banyak (tokoh), tetapi enggak bisa kan saya sebutkan karena ada yang minta tertutup," ucapnya.
Menurut Jokowi, pertemuan dengan Hatta pada Senin malam hanya silaturahim. Hatta, kata dia, hanya mengucapkan selamat atas kemenangan pada Pilpres lalu.
Pertemuan tertutup di kediaman Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memang terkesan dirahasiakan dari media. Saat Jokowi berangkat dari kediamannya di dekat Taman Suropati, wartawan peliput kegiatan Jokowi tak diizinkan mengikuti iring-iringan mobil Gubernur DKI Jakarta itu.
Semua petugas keamanan di rumah Paloh juga tak banyak memberikan informasi. Beberapa di antara para petugas keamanan di rumah Paloh bahkan membantah ada Hatta di sana.
Namun hari ini, baik Jokowi maupun Hatta membenarkan pertemuan tersebut dengan memberikan keterangan yang hampir serupa kepada media.