(VIVAnews/Muhamad Solihin)
|
VIVAnews - Gladi Resi Hari Ulang Tahun (HUT) Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-67 digelar di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu 3 Oktober 2012.
Dalam gladi resi ini ditampilkan sejumlah atraksi. Termasuk demonstrasi terjun payung free fall dan statik yang melibatkan sekitar 700 penerjun payung dari masing-masing angkatan TNI.
Salah satu penerjun statik rupanya tidak berhasil mendarat di Landasan Udara Halim Perdanakusuma. Ia tersangkut di kubah masjid At-Taubah, Jalan Kerja Bakti, Kampung Makassar, Jakarta Timur. Masjid ini berada sekitar 1 KM dari Bandara Halim Perdanakusuma.
"Ada penerjun tersangkut saat melakukan terjun statik," ujar seorang perwira TNI Angkatan Udara yang enggan disebutkan namanya saat atraksi terjun payung itu selesai.
Menurut perwira ini, kemungkinan besar, penerjun itu terbawa angin yang bertiup kencang, sehingga tidak dapat mengendalikan parasutnya.
Saat dikonfirmasikan, Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigadir Jenderal Sisriadi dan Mayor Penerangan Lanud Halim Perdanakusuma, Gerardus Maliti, membenarkan peristiwa tersebut.
Keduanya menduga penerjun itu terbawa arus angin yang sangat kuat. Apalagi di udara bebas, arah angin tidak pernah menentu. "Di atas arah angin bisa berubah cepat, kadang ke kiri, kadang ke kanan. Makanya penerjun harus bisa mengendalikan parasutnya itu," ujar Sisriadi.
Meski begitu, Sisriadi melanjutkan, penerjun itu dipastikan selamat dan tidak mengalami luka. "Selamat. Tapi kita berharap pada peringatan HUT nanti tidak ada lagi penerjun yang tersasar," tuturnya.
Adapun identitas penerjun yang tersangkut itu belum diketahui dan dari angkatan mana dia berasal. Namun, parasut statik warna hijau sempat dibiarkan begitu saja di atas kubah, sementara si penerjun sudah tidak ada di tempat.
Kejadian itu sempat membuat heboh warga setempat. "Parasutnya masih nyangkut, nggak tahu pemiliknya ke mana," kata salah seorang warga. (adi)