(ANTARA/ Jafkhairi)
|
VIVAnews - Dalam sepekan dua kecelakaan maut terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Sebanyak 33 orang tewas dalam dua kecelakaan itu, sejumlah orang lainnya terluka.
Kapolres Cianjur AKBP Agus Tri mengatakan, memang di daerahnya terdapat beberapa jalur yang sangat rawan terjadi kecelakaan. "Ada tiga daerah rawan kecelakaan yang selalu menelan korban jiwa dalam jumlah besar di Kabupaten Cianjur," kata Kapolres Cianjur AKBP Agus Tri, kepada VIVAnews, Rabu 27 Februari 2013.
Jalur pertama adalah jakur Sukabumi-Cianjur, tepatnya di kawasan Gekbrong. Jalan di kawasan ini memang memiliki turunan yang tergolong panjang. "Kondisi jalan berlubang dan licin bila hujan. Kawasan ini juga padat lalu lintas," katanya.
Beberapa hari yang lalu, telah terjadi kecelakaan maut di jalur ini. Truk pengangkut oli menabrak iring-iringan sepeda motor, beberapa mobil dan dua rumah. Akibatnya, 16 orang meninggal dunia.
Jalur maut ke dua adalah Jalan Raya Puncak-Bogor-Cianjur. Di jalur ini, titik yang sering terjadi kecelakaan massal berada di kawasan Ciloto. Kondisi jalannya memang menurun dan berkelok tajam. "Kedaan jalan berlubang. Sering turun kabut dan hujan," kata Agus.
"Kawasan ini kiri kanan tebing dan jurang. Dan berbahaya bagi pengendara yang tidak berkonsentrasi. Apalagi dengan kendaraan dengan kondisi buruk," Agus menambahkan.
Dan memang benar, pada Rabu siang, Bus Mustika Mega Utama dengan Nomor Polisi F 7263 K, menabrak tebing di Jalan Raya Puncak KM 89, tepatnya di Kampung Ciloto, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur. Kecelakaan Bus yang dikemudikan Pandi (45) ini, mengakibatkan 17 orang meninggal.
"Di kawasan ini, pada tahun 1999 pernah juga terjadi kecelakaan maut yang mengakibatkan 44 orang meninggal dunia," jelasnya.
Jalur maut ketiga adalah Jalan Raya Cianjur-Bandung. "Jalur ini mulus panjang dan lurus. Kondisi jalan ini membuat para pengendara ingin melaju dengan kecepatan tinggi. Para pengendara yang tidak konsentrasi sering mengalamii kecelakaan di kawasan ini karena tidak bisa mengendalikan kendaraan," katanya. (eh)