Tubagus-PDIP: Pembelian Apache Tak Ada di APBN

Author : Administrator | Saturday, September 22, 2012 11:55 WIB
Helikopter tempur Apache (REUTERS)

VIVAnews - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang juga wakil ketua Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat, Tubagus Hasanuddin, mempertanyakan rencana pemerintah membeli heli serang Apache.

Menurut mayor jenderal purnawirawan itu, rencana pembelian itu tak ada dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012 atau pun Rancangan APBN 2013.

"Rencana pemerintah Indonesia untuk membeli pesawat heli serang Apache benar-benar mengejutkan," kata Hasanuddin di Jakarta, Sabtu 22 September 2012.

Tahun ini, Hasanuddin melanjutkan, memang berencana untuk membeli 8 heli serang seharga US$90 juta dan 16 heli serbu senilai US$170 juta. "Kedua jenis pesawat itu akan dibeli dari PT Dirgantara Indonesia dan sudah dilakukan kontrak," kata Hasanuddin.

Jika pemerintah kemudian memutuskan membeli heli Apache tanpa senjata seharga US$40 juta, untuk mempersenjatainya lagi membutuhkan US$20 juta per unit. Total, menurut Hasanuddin, dibutuhkan US$600 juta untuk 10 unit.

Karena itu, Hasanuddin meminta rencana pembelian Apache dipikirkan lagi. "Pemerintah sebaiknya konsisten dengan rencana yang dibuatnya," kata Hasanuddin.

Menurut kantor berita Reuters, rencana penjualan itu dikemukakan Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, kepada Menlu RI, Marty Natalegawa, di Washington DC pada Kamis siang waktu setempat (Jumat pagi WIB). Kedua menteri bertemu untuk pertemuan kali ketiga Komisi Bersama AS-Indonesia, yang membahas perkembangan kemitraan komprehensif bilateral.

Kepada wartawan, Menlu Clinton mengatakan bahwa Kongres telah diberitahu perihal rencana pemerintahnya menjual helikopter tempur Apache ke Indonesia. "Persetujuan ini akan memperkuat kemitraan komprehensif dan membantu meningkatkan keamanan di kawasan," kata Clinton.

Menurut Menlu Clinton, Apache yang ditawarkan AS adalah seri AH-64D Longbow. Dibuat oleh Boeing, AH-64 Apache merupakan helikopter andalan Angkatan Darat AS untuk operasi tempur terbatas. Menggantikan helikopter AH-1 Cobra, Apache mulai digunakan Angkatan Darat AS pada April 1986.

Menurut data dari Boeing.com, Apache seri AH-64D Longbow mulai dipakai Angkatan Darat AS pada Maret 1997. Selain AS, kini militer dari sejumlah negara sudah menggunakannya, yaitu Mesir, Yunani, Israel, Jepang, Kuwait, Belanda, Arab Saudi, Singapura, Uni Emirat Arab, dan Inggris.

Dibanding dari seri pendahulunya, AH-64D Longbow ini memiliki sejumlah kelebihan dalam konektivitas digital, sensor, sistem persenjataan, peralatan pelatihan, dan sistem dukungan pemeliharaan.

Helikopter yang dikendalikan dua awak ini juga dilengkapi teknologi presisi yang lebih baik dari seri awal. Pengembangan mesin dan navigasinya membuat helikopter tempur ini bisa terbang lebih lama dan lincah bermanuver. (art)

Harvested from: http://nasional.news.viva.co.id
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: