WHO peringatkan 'gelombang pasang' kanker

Author : Administrator | Tuesday, February 04, 2014 10:07 WIB
kanker
WHO meminta masyarakat mencegah kanker dengan olahraga dan diet sehat

 

Dunia menghadapi "gelombang pasang " kanker dan membatasi alkohol serta gula harus dipertimbangkan, kata para ilmuan Organisasi Kesehatan Dunia.

WHO memprediksi jumlah kasus kanker akan mencapai 24 juta pada tahun 2035 tapi separuhnya bisa dicegah.

Organisasi itu mengatakan saat ini pencegahan kanker "sangat dibutuhkan" dengan mengatasi kebiasaan merokok, menghindari obesitas dan minum minuman beralkohol.

Dana Riset Kanker Dunia mengatakan ada tingkat kenaifan yang "menakutkan" mengenai pentingnya diet dalam kanker.

Empat belas juta orang setiap tahunnya didiagnosa dengan kanker, tapi angka itu diprediksi akan naik 19 juta pada 2025, 22 juta pada 2030 dan 24 juta pada 2035.

Negara-negara berkembang akan merasakan dampak dari kasus-kasus ekstra.

Dr Chris Wild, direktur Riset Lembaga Internasional untuk Riset Kanker WHO, mengatakan kepada BBC, "Beban kanker global meningkat dan hal itu dikarenakan menuanya populasi serta perkembangan populasi.

"Jika kita melihat biaya perawatan kanker, yang semakin tidak terkenali, bahkan bagi negara-negara dengan pendapatan tinggi. Pencegahan selalu penting dan hal itu kini dilalaikan."

Laporan Kanker Dunia WHO 2014 mengatakan penyebab utama kanker meliputi:

  • Merokok
  • Infeksi
  • Alkohol
  • Obesitas dan kurang bergerak
  • Radiasi, baik dari matahari atau pemindaian medis
  • Polusi air dan faktor-faktor lingkungan lainnya
  • Melahirkan pada usia tidak muda lagi, memiliki anak lebih sedikit dan tidak menyusui

Salah satu editor laporan itu, Dr Bernard Stewart dari Universitas New South Wales di Australia mengatakan pencegahan memiliki "peran penting dalamn mencegah gelombang pasang kanker di dunia."

Ia juga menegaskan bahwa perilaku manusia adalah penyebab banyak kasus kanker seperti kesukaan berjemur "sampai anda matang di kedua sisi" seperti yang banyak dilakukan orang di Australia.

Harvested from: www.bbc.co.uk/indonesia
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: