Lebih Banyak Jalan Menuju Roma

Author : Azzam Mushoffa | Monday, October 14, 2013 02:46 WIB

Banyak jalan menuju Roma, mungkin itulah kata motivasi yang dulu sering dipakai oleh banyak orang. Tapi itu mungkin berbeda dengan keadaan kita sekarang.


Saat ini kita akan dapati banyak sekali kemudahan untuk mecapai Roma yang sebenarnya karena perkembangan teknologi dan pesatnya pengembangan pengetahuan. Jadi akan sangat pantas kalau kita mengganti motivasi orang-orang dulu dengan “LEBIH BANYAK JALAN MENUJU ROMA”.


Ini bukan basa-basi belaka, ini adalah kenyataan yang harusnya membuat kita lebih melek lagi dan membuat kita berusaha untuk mempelajari teknologi dengan lebih serius lagi. Inilah satu-satunya cara kita bisa mengejar orang dulu yang bisa menemukan sekian banyak penemuan-penemuan. Inilah cara yang cerdas untuk bisa melompati zaman dengan lebih efisien. Terobosan-terobosan adalah hal yang selalu dicari orang-orang hebat zaman dulu untuk melompati zaman mereka.


Ayolah! Kita coba untuk melompat juga seperti mereka, tidak akan ada yang dirugikan dengan kita melompati kawan-kawan kita dan berada jauh di depan mereka, justru kita bisa jadi pioneer untuk memaksa kawan-kawan mengikuti jalan kita. Keren rasanya kalau bisa melompati zaman.


Ya aku tahu, resiko paling minimal seseorang yang bermimpi untuk melompati zaman adalah memegang prinsip,,,”mungkin, aku harus tidak tidur untuk itu”. Sebuah keseriusan adalah hal yang paling pertama dituntut di sini, ya begitulah, begitulah.


Kemudian kedua sabar, sabar dengan keseriusan yang sedang kita pegang itu. Kedua-duanya adalah cara yang sederhana, yang aku yakin semua orang biasa bisa melakukannya. Dan proses yang sangat biasa inilah yang bisa menjadikan mereka luar biasa jika mau menekuninya, bukankah kesuksesan adalah sebuah pengulangan yang bertemu dengan keberuntungan?!


Kalau boleh dibilang, prinsip kesuksesan yang dipegang Ahmad Fuadi itu sederhana dan sistematis namun powerfull. Jimat pertama yang dia pegang man jadda wajada, dari situ ia benar-benar bersungguh-sungguh untuk mengejar impiannya kuliah di benua Amerika, dan dia memiliki komitmen untuk itu serta rencana-rencana yang bisa memuluskan jalannya. Orang yang sudah serius itu pokoknya sama sekali tidak bisa diganggu gugat kebiasaan-kebiasaan mereka, semuanya terprogram dan susah untuk digeser oleh hal yg lain saking komitmennya mereka terhadap langkah dan mimpi mereka.


Jimat kedua ya itu tadi, ajakan untuk bersabar, man sobiro dhofiro, barang siapa bersabar akan menang. Bersabar untuk terus bersusah payah dengan semua program yang sudah dia canangkan untuk terus-terusan mewujudkannya tak peduli apa kata orang. Tidak mungkin kita bisa mendengarkan semua kata orang dan kemudian kita masukkan kepala kita untuk kita wujudkan menjadi produk nyata. Itu adalah hal yang mustahil. Karena kita harus menolak ide beberapa orang, tak jarang kita akan mendapatkan olok-olokan dari teman yang kita tolak idenya itu. Nah, kalau kita punya mental yang lembek, maka bisa-bisa sekali sentil seperti itu saja kita sudah mundur, mengibarkan bendera putih padahal perang sebenarnya pun belum dimulai. Kita harus kuat, dan berani untuk mengatakan tidak pada orang-orang yang memang harus kita katakan tidak pada mereka.


Semuanya ada jalannya, jadi ikutilah jalan yang sudah kamu canangkan itu. Kalau kamu masih coba-coba jalan lain, itu artinya kamu hanya bermain-main. Kamu hanya akan membuang-buang tenaga untuk selalu memulai jalan awal yang sudah kamu buat. Dan itulah jimat ketiga yang dipakai oleh penulis trilogi 5 menara itu, man saaro aladdarbi wasola, barangsiapa berjalan di atas jalannya maka dia akan sampai. Gimana? Paham kan jimat ketiga ini tanpa harus diterangkan terlebih dahulu? Yang diminta di sini adalah dua hal; sebuah jalan, dan aktifitas berjalan yang dua-duanya tidak boleh dipisahkan. Kita butuh jalan yang kita yakin jalan itu benar-benar lurus dan sampai pada tujuan yang kita inginkan, mungkin jalan itu berkelok-kelok sehingga kita butuh google map untuk memudahkan navigasi kita. Sehingga yang harus kita lakukan adalah meyakinkan dan mengecek lagi apakah jalan yang sudah kita pilih benar-benar akan mengantarkan kita pada tujuan akhir kita? Dengan apapun itu caranya. Lalu kita harus berjalan, ya cukup berjalan saja tidak butuh untuk berlari sekencang-kencangnya. Karena selama kita tahu kita masih berjalan maka kita akan sampai, percepatan mungkin perlu sesekali asal kita tahu itu tidak akan membuat jalan kita terhenti karena capai. Sebab, seringkali orang yang sudah capai lalu berhenti akan punya kesempatan untuk melihat ke belakang, semakin sering ia melakukannya maka akan semakin banyak setan yang membisikinya untuk berbelok ke belakang, menggerus semua jalan panjang yang sudah ia rancang. Jadi pastikanlah kamu selalu berjalan ke depan tanpa melihat arah belakang.


Terpenting dari itu semua, kamu harus tahu untuk apa kamu merancang ini semua. Semua orang yg bermimpi akan selalu mengusahakan impiannya. Tetapi untuk bisa mendapatkan ekstra tenaga kamu harus selalu menyertakan sebuah kekuatan cinta dalam mimpi-mimpimu. Maksudku adalah selalu melandaskan mimpi itu karena kecintaan pada Rabbmu, sehingga kamu selalu mantap pada pilihan yg sudah kau tetapkan.

21 September 13\\\'
Disunting di tempat pertama kali manusia menemukan apa yg disebut dg \\\"peradaban\\\"
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: