Menggugat Fenomena Industrialisasi Pendidikan (1)

Author : Aries Musnandar | Tuesday, September 09, 2014 10:19 WIB

(catatan kritis terkait praktek-praktek pendidikan)

Kata industri kerap kita dengar yang biasanya digambarkan dan dikaitkan dengan kegiatan manufaktur atau pabrik dan rekayasa barang mentah menjadi barang jadi dan seterusnya. Kegiatan industri adalah pengejawantahan dari satu konsep ekonomi liberal yang berasal dari (negara-negara) Barat. Salah satu faktor utama dalam sistem ini adalah permodalan atau modal uang (Kapital) yang menjadikan sistem ekonomi Barat memiliki ciri khas sehingga sering disebut juga sebagai ekonomi kapitalistik. Proses kegiatan industri dan bisnis dalam sistem ekonomi kapitalistik ini bersifat efisien, efektif produktif dan berorientasi profit. Singkatnya, kegiatan bisnis dan industri diarahkan untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.

Kemajuan Barat dibidang ekonomi tidak terlepas dari peran sektor industri manufaktur yang terus memproduksi barang-barang konsumsi warga dunia, tidak hanya terbatas pada masyarakat Barat saja. Fenomena keberhasilan ekonomi Barat melalui sektor manufaktur ini membuat pemangku kepentingan dan perumus kebijakan di sektor non industri seperti kesehatan dan pendidikan berupaya meniru konsep industri tersebut untuk diimplementasikan pada sektor yang secara tradisional sebenarnya bukanlah industri. Tetapi kecemerlangan kinerja industri dalam ekonomi kapitalistik ini bisa membuat pelaku sektor lain tergiur tak kecuali di bidang pendidikan.

Mengacu fenomena diatas muncul istilah bersifat ekonomik yang dikenal sebagai industrialisasi pendidikan, yakni menganggap bahwa kegiatan pendidikan juga bisa disandingkan dan didekatkan dengan dunia industri. Kalangan yang mendukung anggapan ini bahkan menyebut pendidikan bisa dianggap sebagai noble industry (suatu industri mulia). Dengan demikian apakah pendidikan dapat disamakan dengan proses industri? Filosofi ekonomi kapitalistik yang mengejawantahkan proses industri sebagai bagian melekat dalam pencapaian tujuan ekonomi selalu terkait dengan untung rugi dan berdasar pada azas-azas efisiensi, efektivitas dan keuntungan (profit making oriented). Ini berarti kegiatan yang tidak mendasarkan pada ketiga azas terutama azas memperoleh keuntungan maksimal bukanlah proses industri tetapi lebih layak disebut kegiatan di lembaga sosial. Konsep industrialisasi pendidikan pada akhirnya berujung pada komersialisasi pendidikan dan apabila fenomena ini yang mencuat maka tentu tidak sejalan hakekat dan makna pendidikan yang merupakan kegiatan sosial yang mulia.

Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: