Menjadi Pejalan Kaki yang Aman dan Nyaman

Author : Dwi Wahyuningtyas | Thursday, December 06, 2012 18:08 WIB

Tingkat modernitas suatu lingkungan ditandai oleh banyak hal, salah satunya adalah tersedianya sarana transportasi yang memadai untuk memudahkan manusia dalam menjalankan segala aktivitasnya, yang umumnya didominasi oleh kendaraan bermotor. Keterjangkauan harga kendaraan misalnya motor atau mobil semakin mempermudah kepemilikan kendaraan pribadi. Maka tidak heran jika dari tahun ke tahun, jumlah kendaraan terutama kendaraan pribadi meningkat, hal tersebut semakin sering dijumpai di kota-kota besar. Hal ini mengakibatkan jalanan selalu dipenuhi dengan kendaraan bermotor sehingga peningkatan angka kemacetan, kecelakaan lalu lintas serta polusi udara pun tidak bisa dihindari lagi.

Akibat lain yang juga tidak bisa diabaikan dari peningkatan volume kendaraan adalah pejalan kaki tidak bisa lagi dengan nyaman bepergian. Memang bagi pejalan kaki telah disediakan trotoar, namun realita yang sering dijumpai adalah trotoar-trotoar yang ada, malah banyak yang dialihfungsikan menjadi tempat berjualan, sehingga mau tidak mau, pejalan kaki harus berbagi dengan penjual. Belum lagi dikarenakan tingginya volume kendaraan, pejalan kaki seringkali sulit menyeberang jalan, hal itu juga disebabkan sedikitnya pengemudi kendaraan yang mau menghentikan kendaraannya sejenak untuk memberi kesempatan kepada pejalan kaki untuk menyeberang, sehingga cara teraman bagi pejalan kaki untuk menyeberang jalan adalah menunggu sampai kendaraan yang melintas agak sepi atau mencari jembatan penyeberangan atau lampu lalu lintas terdekat. Dengan keadaan tersebut, tidak heran jika pejalan kaki rawan mengalami kecelakaan lalu lintas, meskipun pada hakikatnya, selain disebabkan oleh hal-hal yang disebutkan di atas, kecelakaan pada pejalan kaki juga disebabkan kelalaian pejalan kaki itu sendiri. 

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan langkah konkrit untuk mengatasinya, antara lain adalah sebagai berikut. Pertama, mengembalikan fungsi trotoar yang sesungguhnya yaitu tempat bagi pejalan kaki. Jika trotoar telah kembali fungsinya sebagaimana seharusnya, maka pejalan kaki bisa berjalan dengan aman. Kedua, diperlukan perbaikan pada ruas-ruas trotoar yang rusak, sehingga pejalan kaki tetap merasa nyaman. Ketiga, penambahan trotoar di sejumlah ruas jalan juga perlu dilaksanakan, hal itu mengingat masih terdapat ruas-ruas jalan di tempat strategis yang belum memiliki trotoar. Keempat, pengguna jalan yang lain hendaknya juga menumbuhkan rasa saling pengertian dengan pejalan kaki, misalnya dengan memberi kesempatan bagi pejalan kaki untuk menyeberang dengan menghentikan kendaraannya, tentunya dengan memperhatikan kondisi lalu lintas terlebih dahulu. Kelima, pengguna jalan yang menggunakan kendaraan bermotor juga hendaknya tidak berkendara dengan kecepatan yang terlalu tinggi karena selain membahayakan keselamatan pengguna jalan tersebut, juga membahayakan penguna jalan yang lain. Terakhir, pejalan kaki pun harus mematuhi rambu lalu lintas yang ada serta tidak bertindak seenaknya, misalnya menyeberang jalan sembarangan tanpa menghiraukan kendaraan yang lewat. Jika kesadaran diri terwujud, maka kecelakaan bisa diminimalisir dan semua pengguna jalan pun merasa aman. Karena itulah, sesama pengguna jalan harus menumbuhkan rasa saling pengertian untuk menggunakan jalan dengan tertib dan aman untuk kenyamanan bersama.

Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: