Pendidikan dan Perkembangan Zaman

Author : Sira Sirajudin | Wednesday, August 20, 2014 09:44 WIB

Seiring perkembangan zaman, dan pengaruh globalisasi yang terus-menerus terjadi di Indonesia, menuntut masyarakatnya untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, dan memiliki keterampilan yang membuatnya ikut berkembang dan tidak tertinggal oleh perkembangan zaman.

Pendidikan menjadi hal yang penting untuk menghadapi tantangan lokal, nasional, dan global. Tanpa adanya pendidikan yang bermutu, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan keterampilan generasi penerus bangsa tidak akan dapat bersaing dengan masyarakat didunia yang lebih maju.

Seperti yang disampaikan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono pada acara silaturahmi bersama para teladan nasional, di JI Expo Jakarta (Senin, 18/8/2014): “Bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang kuat bila memiliki anak-anak bangsa yang cerdas, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki akhlak yang baik, dan budi pekerti yang luhur,” ucap Presiden

Pengetahuan dan keterampilan tersebut harus dimiliki oleh  generasi penerus pemimpin bangsa, yaitu anak-anak, remaja, dan pemuda yang mana mereka adalah peserta didik. Hal inilah yang harus menjadi perhatian Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) sebagai badan pemerintah yang bertanggung jawab atas pelaksanaan, dan mutu pendidikan di Indonesia, seperti tercantum dalam pembukaan UUD 1945, bahwa tujuan dari pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

Salah satu upaya yang dilakukan Kemendiknas dalam meningkatkan mutu lulusan peserta didik adalah dengan terus memperbaiki kurikulum pendidikan di Indonesia. Dalam UUD 1945 Pasal 31 Ayat 3: “pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa …”, juga dalam UU No. 20 tahun 2003 Bab III, Pasal 4 Ayat 4 yang mengatakan bahwa: “pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreatifitas peserta didik dalam proses pembelajaran” .

Hal ini menjelaskan mengapa perlu adanya pendidikan berkarakter di setiap jenjang pendidikan, yang akan menghasilkan peserta didik yang tidak hanya berpengetahuan, namun juga memiliki karakter yang sesuai dengan kepribadian bangsa. Pendidikan berkarakter inilah yang menjadi salah satu bekal penerus bangsa, untuk menghadapi dunia global, tanpa terpengaruh oleh dampak negatif globalisasi.

Untuk dapat menghasilkan generasi penerus bangsa yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki akhlak yang baik, dan budi pekerti yang luhur, bukan hanya melalui perbaikan kurikulum saja, tetapi harus mengupayakan pemerataan pendidikan di seluruh wilayah Indonesia. Sebagaimana yang disebutkan dalam UUD 1945 Pasal 31 Ayat 1 “setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan”.

Meski demikian, pendidikanyang diterapkan harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau kebutuhan dari daerah tempat dilangsungkan pendidikan. Unsur muatan lokal yang dikembangkan harus sesuai dengan kebutuhan daerahsetempat.

Sehingga, masyarakat didaerah pedalaman dapat tetap mempertahankan budaya dan tradisinya yang meupakan kekayaan bangsa Indonesia, disamping memiliki penguasaan akan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan keterampilan.

Hal ini seperti tertera dalam UU No.20 tahun 2003 “pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia, dan tanggap terhadap tuntutan zaman.

Perkembangan zaman dan arus globalisasi yang terus menguat di Indonesia akan menjadi pendorong pemerintah untuk terus memperbaiki dan mengembangkan mutu pendidikan di Indonesia, yang akan mencetak anak bangsa yuang mampu bersaing dengan masyarakat dunia luas.

Hal ini juga akan menjadi motivasi bagi masyarakat, terutama generasi penerus bangsa, untuk turut mengambil bagian dalam kehidupan dunia internasional, tanpa meninggalkan nilai luhur dan kekayaan budaya Indonesia.

Harvested from: http://edukasi.kompasiana.com
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: