Sumpah Pemuda dan Komitmen Nawacita Pemerintah

Author : Nuryadin | Friday, October 30, 2015 09:52 WIB

Sumpah Pemuda dan Komitmen Nawacita Pemerintah

Tepat pada tanggal 28 Oktober setiap tahunnya selalu diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Bukan sebuah peringatan biasa atau sekedar seremonial tanpa makna dan landasan.

Pada tanggal tersebut, tepat 87 tahun silam, 28 Oktober 1928, para pemuda yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia serta perwakilan organisasi kepemudaaan dari berbagai daerah mendeklarasikan sebuah komitmen penting bagi masa depan Indonesia.

Ya, Sumpah Pemuda jika dilihat dari teksnya hanya beberapa kalimat saja, namun kalimat-kalimat dalam rumusan pertemuan yang dideklarasikan oleh para pemuda itu mencerminkan hakikat bangsa Indonesia.

Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Tanah Air, Bangsa yang Satu, dan Bahasa Persatuan

Indonesia kita dikenal luas dengan banyak pulau yang tersebar yang dihuni ratusan juta penduduk yang beranekaragam.

Para pemuda dulu sadar akan hal tersebut. Tak mungkin menyatukan Indonesia menghadapi penjajahan, jika ego kedaerahan masih terpelihara kuat. Maka butir-butir Sumpah Pemuda ini merupakan jawaban bagi kita untuk menjaga bingkai persatuan.

Sumpah Pemuda merupakan komitmen penting para pemuda dalam menyatukan berbagai individu dan kelompok dalam bingkai tanah air, bangsa yang satu, dan bahasa persatuan Indonesia. Deklarasi dan komitmen yang sekarang masih relevan bagi perjalanan bangsa ini.

Tak mudah memang menyatukan keanekaragaman dalam satu ikatan persatuan, karena masing-masing punya kepentingan, namun tanah air, bangsa yang satu, dan bahasa persatuan Indonesia bisa menyatukan perbedaan tersebut.

Namun dalam perjalanannya, bangsa yang besar ini seakan terus diuji dengan berbagai peristiwa politik, hukum, ekonomi, dan sosial yang membuat kita miris. Ego kuasa dan dominasi masih terus dipelihara. Perbedaan budaya, suku, agama/keyakinan, dan latar belakang masih dipersoalkan.

Seharunya Indonesia dan Sumpah Pemuda dijadikan komitmen dan landasan bersama guna menyatukan perbedaan tersebut dalam satu bingkai besar yaitu bangsa yang satu, Indonesia.

Komitmen Nawacita Pemerintah

Lantas dengan peringatan Sumpah Pemuda yang selalu diperingati setiap tanggal 28 Oktober yang usianya sendiri lebih tua dari usia kemerdekaan itu sendiri, apa yang harus dan bisa kita perbuat?

Masihkah kita optimis dengan perjalanan bangsa yang terus diuji dengan beragam persoalan yang tak kunjung usai serta gempuran budaya globalisasi itu?

Tentu saja sikap dan rasa optimis harus terus terpelihara dan membuncah dalam diri dan kehidupan kita. Para pemuda dulu tak pernah pesimis meski berada dalam kungkungan penjajah yang melingkupi bangsa dengan kemiskinan, kebodohan, dan ketebelakangan.

Nah, atas dasar tersebut bagaimana melihat bangsa ini ke depan, terutama menyangkut janji politik dan program pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jussuf Kalla?

Program pemerintah yang bernama nawacita itu berisi komitmen kebangsaan untuk memperkuat sektor perlindungan warga negara, tata kelola pemerintahan yang baik, penguatan daerah/desa dalam bingkai NKRI, penegakan hukum yang adil, peningkatan pendidikan, kemandirian ekonomi, dan menguatkan persatuan Indonesia.

Tentu saja usia pemerintahan yang telah berjalan setahun ini masih menyisakan banyak pekerjaan rumah. Sebagain pihak menilai pemerintah belum tuntas dalam memenuhi komitmen nawacitanya. Pemerintah lebih memenuhi janji politiknya ketimbang janji pemerintahannya.

Kondisi ekonomi dan keuangan yang terus melemah, korupsi yang kian menjadi, kekerasan yang masih terjadi, dan ragam persoalan lain terus membayangi dan menghantui bangsa kita.

Perbaikan kinerja dan tata kelola pemerintah yang masih menyisakan kesempatan empat tahun ke depan hendaknya mendapat prioritas.

Oleh karena itulah, pemerintah seharusnya konsisten dan komitmen akan janji dan program nawacitanya. Sumpah pemuda adalah pelecut semangat kita dalam membangun bangsa tercinta ini.

Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: