.jpeg)
Saya kira surat terbuka Pak Magniz Suseno yang beredar di publik terkait tudingannya kepada capres Prabowo-Hatta dan pendukungnya amat tendensius kurang pas dan akibat salah paham beliau dalam memahami ruh atau spirit Islam sesungguhnya. Islam garis keras yang dituduhkan kepada tokoh-tokoh Islam di Indonesia itu sangat absurd dan naif yang menandakan kekurangpahaman beliau terhadap ajaran Islam itu sendiri.
Silakan Anda (Pak Magniz) dialog terlebih dahulu misalnya dengan pak Amien Rais untuk memahami apa yang dimaksud semangat Perang Badar itu sebagaimana yang pak Amien lontarkan pada suatau acara di Masjid al Azhar Jakarta. Singkat cerita, menurut saya ada kekeliruan mendasar dalam memahami ajaran Islam dan mengenali jalan pikiran tokoh-tokoh Islam. Saya amat yakin mereka (tokoh-tokoh Islam) dan ajaran Islam tidaklah seperti yang Pak Magniz persepsikan.
Dialog dari hati ke hati lebih baik sebelum menulis surat-surat semacam ini yang justru dapat memicu persoalan runyam di kemudian hari dan tidak berkontribusi positif bagi kedamaian, kerukunan hidup umat beragama di Indonesia. Ini sungguh karena ketidakmengertian beliau saja (Pak Magniz yang terkesan fobia dengan Islam
atau paling tidak tokoh-tokoh Islam di Indonesia).
