Aroma Mistis Keris Indonesia dipamerkan di Museum Seni Ketimuran Moskow

Author : Administrator | Monday, February 25, 2013 15:35 WIB | Lensa Indonesia -
Pameran Keris di Moskow

LENSAINDONESIA.COM: Bagi sebagian besar kita, keris kerap diidentikkan dengan budaya Jawa tepatnya budaya Kraton. Lebih sederhana lagi barangkali identik dengan para abdi dalem Kraton yang selalu memakai jarik, beskap dan blangkon yang dilengkapi dengan keris di bagian belakang sebagai busana kerja sehari-hari di lingkungan Kraton Yogyakarta. Mungkin keris juga melekat erat dengan upacara peringatan 1 Suro di Jawa, yang dianggap saat yang tepat untuk melakukan pencucian keris atau tosan aji lainnya. Penuh dengan aroma mistis.

Mungkin juga sulit bagi kita membayangkan bagaimana mengumpulkan ratusan bilah keris dengan berbagai bentuk dari berbagai daerah. Namun Museum Seni Ketimuran, Moskow sukses membawa seratusan koleksi keris dan berbagai jenis senjata tradisional Indonesia lainnya untuk dipamerkan kepada masyarakat Rusia.

Baca juga: Drummer Gilang Ramadhan Jadi Bintang Tamu Gwalk Fest dan Just Jazz Festival 2012 Jadi Kado HUT Kota Surabaya

Pameran keris dan senjata-senjata tradisional Indonesia tersebut dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Museum, A.V. Sedov bersama Duta Besar RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, Djauhari Oratmangun pada tanggal 19 Februari 2013 malam. Selain itu juga hadir Wakil Direktur Museum Asia Pasifik Warsawa, Joanna Wasilewska.

Koleksi senjata yang dipajang dalam pameran bertajuk “Senjata Magis dari Surga” tersebut merupakan koleksi Museum Asia Pasifik Warsawa, Polandia. Ada sekitar 100an keris dalam berbagai ukuran dari berbagai daerah di Indonesia antara lain keris Jawa, Bali dan Madura. Hampir seluruh koleksi keris tersebut merupakan koleksi pribadi Direktur Museum Asia Pasifik Warsawa, Andrzej Nusantara Wawryzniak yang juga sangat memahami adanya unsur mistis dalam sebuah keris.

Selain itu juga ditampilkan puluhan senjata tradisional Nusantara lainnya seperti tombak, panah, pisau, golok, mandau, rencong dan kapak dari Sumatra Utara, Sumatra Barat, Aceh, Kalimantan, Flores, Sumbawa, dan Papua yang dipajang dalam lemari kaca yang memenuhi empat ruangan di Museum Seni Ketimuran. Museum.

Tak hanya senjata tradisional, Museum Asia Pasifik Warsawa juga membawa kerajinan tradisional Nusantara seperti kain batik, pakaian tradisional, ukiran kayu, dan lukisan tentang epos Ramayana dan Mahabarata yang ikut dipajang berdampingan dengan koleksi utama pameran. Pameran benda seni Indonesia koleksi Museum Asia Pasifik Warsawa tersebut akan berlangsung hingga 12 Mei 2013.

Duta Besar Djauhari Oratmangun dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang besar kepada Museum Asia Pasifik Warsawa yang sudah mengumpulkan dan merawat senjata-senjata dan kerajinan tradisional Nusantara serta kepada Museum Seni Ketimuran Moskow yang menjadi tuan rumah pameran tersebut. “Terima kasih kepada Museum Asia Pasifik dan Museum Seni Ketimuran Moskow yang telah menyediakan tempat dan membuat pameran yang luar biasa tentang senjata tradisional Indonesia,” kata Duta Besar.

Keris, menurut Duta Besar, merupakan representasi khas budaya Indonesia yang sudah diakui di seluruh dunia. Saat melihat atau mempelajari keris, nama Indonesia tentu akan turut serta populer bersamanya. Senjata atau benda seni yang khas bisa membuat suatu bangsa atau negara dikenal bangsa lain. “Seperti halnya Indonesia, Rusia dan Polandia tentu punya senjata atau hasil kebudayaan khas yang merepresentasikan diri mereka. Saya yakin dengan pameran ini, warga Rusia dan juga Polandia bisa semakin mengetahui budaya Indonesia dan dengan demikian mempererat hubungan antar negara,” kata Duta Besar.
“Yang dipamerkan ini hanya sebagian kecil dari kebudayaan Indonesia, jadi apabila ingin melihat dan mengetahui lebih banyak, datanglah ke Indonesia”, undang Dubes Djauhari Oratmangun yang disambut meriah oleh hadirin.

Direktur Museum Seni Ketimuran Moskow Aleksander Sedov mengatakan nama Indonesia sudah lama akrab dengan warga Rusia. Pameran tersebut bisa menambah wawasan warga tentang budaya Indonesia. “Saya yakin diantara hadirin yang ada sekarang, banyak yang tahu tentang Indonesia atau bahkan sering ke Indonesia,” katanya. Sedov juga menyampaikan apresiasi kepada Museum Asia Pasifik Warsawa yang telah membawa koleksi benda seni Indonesia ke Moskow.

Sementara Wakil Direktur Museum Asia Pasifik Warsawa Joanna Wasilewska menyampaikan terima kasih atas partisipasi Museum Seni Ketimuran dan juga ratusan pengunjung yang hadir dalam acara pembukaan pameran tersebut. Joanna Wasilewska juga menyampaikan salam hangat Direktur Museum Asia Pasifik Warsawa yang sangat mencintai benda seni Indonesia terutama keris “sekitar 90 persen keris yang ada di sini adalah koleksinya yang sudah dia kumpulkan selama bertahun-tahun,” kata Joanna Wasilewska.

Wasilewska mengatakan bahwa benda seni dari Indonesia yang mereka miliki cukup banyak jumlahnya dan keris yang dipajang dalam pameran merupakan sebagian kecil dari koleksi mereka. “Kami adalah satu-satunya museum di Polandia yang fokus pada benda-benda seni dari Asia Tenggara. Namun kami belum memiliki tempat permanen yang cukup besar untuk memajang seluruh koleksi yang kami miliki. Meski demikian, kami aktif membuat pameran temporer bekerja sama dengan museum-museum lain.”

Menurut Galina Sorokina, kurator benda-benda seni Asia Tenggara dari Museum Seni Ketimuran, koleksi benda-benda seni dan budaya dari Indonesia juga cukup banyak dimiliki oleh Museum Seni Ketimuran. Koleksi batik tulis dari berbagai daerah di Indonesia misalnya mencapai ratusan buah.

“Semoga di musim semi tahun depan, kita bisa menggelar koleksi-koleksi kain tradisional Indonesia disini”, harapnya.

Sekitar 200 orang menghadiri acara pembukaan pameran tersebut yang sebagian besar adalah warga Rusia. Pameran juga dimeriahkan dengan pertunjukan tari Bali yang dibawakan oleh satu warga Indonesia. Tepuk tangan meriah diberikan untuk sang penari usai pertunjukan. Pengunjung juga bisa menikmati hidangan khas Indonesia yang disediakan oleh pihak KBRI sembari menyaksikan tayangan tarian Bali di televisi.

Harvested from: http://www.lensaindonesia.com
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: