S Yadi K dan lukisan karyanya
Banyuwangi, Memorandum - Untuk kedua kalinya. Komunitas Photography Banyuwangi menggelar pameran bersama dengan komunitas pelukis dan pematung. Dengan mengangkat tema ‘Ampag-Ampag Perupa Banyuwangi’, pameran yang digelar di Gedung Wanita Paramitha Kencana, menampilkan 100 karya foto, sekitar 80-an karya lukis dan beberapa buah patung.
Pameran yang akan berlangsung hingga 11 Desember 2016 mendatang, dibuka oleh Asisten Sosial Ekonomi Setda Kabupaten Banyuwangi, Fajar Suasana, Selasa (6/12) malam. Hal ini disampaikanoleh Ketua Banyuwangi Photography Community (BPC) Nur Kholil.
Dikatakan Nur, karya-karya foto yang dipamerekan ini mengabadikan rangkaian kegiatan Banyuwangi Festival dan mendapat apresiasi luas dari berbagai kalangan. “Seperti tahun lalu, Inshaa Allah kita juga akan menggelar work-shop fotografi untuk kalangan pelajar dan pemula, di tempat ini juga. Selain itu, diakhir acara nanti kita akan melelang 10 buah foto terbaik kepada masyarakat umum. Hasil lelang akan kita gunakan untuk kegiatan bhakti sosial,” jelasnya.
Di tempat yang sama, pelukis kondang Banyuwangi, S Yadi K menilai, pameran bersama kali ini jauh lebih bagus dan berbobot. Menurutnya, bagi kalangan pelukis, ajang pameran seperti ini sebagai bentuk ‘laporan’ pertanggung-jawaban kepada publik tentang profesi. “Yang saya lihat, pameran kali ini jauh lebih berbobot, lebih greget dan benar-benar memunculkan aura seni rupa. Banyuwangi memang sangat layak untuk menggelar pameran seperti ini,” ungkapnya.
Hal senada juga dikatakan pematung asal Kecamatan Genteng yang lama tinggal di Yogyakarta, Suhartono. Dikatakannya, Banyuwangi sudah sangat layak disebut sebagai salah satu pusat seni rupa di Indonesia. “Banyuwangi seharusnya sudah punya sebuah galery seni yang representative dan memadahi,” kata Suhartono, yang dalam ajang pameran tersebut menampilkan sebuah karya patung Gandrung yang diberinya judul Mecikaken.