Agniya Khoiri, CNN Indonesia
Jakarta, CNN Indonesia -- Tiga tahun setelah merilis album terakhirnya Paradise Valleypada 2013, penyanyi John Mayer tengah menggarap album baru. Album itu hendak diberinya nama The Searching for Everything. Sebelumnya, album itu masih dirahasiakan oleh sang mantan kekasih Katy Perry.
Tapi pemain drum yang mengiringinya dalam John Mayer Trio, Steve Jordan malah membocorkannya lebih dulu. Mengutip Contact Music, Jordan mengungkapkan judul album Mayer kala menghadiri acara tahunan Jazz Foundation of America Gala yang berisikan para musisi senior jazz dan blues. Jordan bercerita tentang kolaborasi bersama Mayer.
"Terakhir kali kami datang bersama ialah untuk bantuan tsunami, kami memulai untuk album Continuum, jadi sekarang kami melakukan bantuan ini di tengah penyelesaian album baru John, The Search of Everything," kata Jordan pada Entertainment Tonight.
Karena informasi soal album barunya itu sudah terlanjur bocor, Mayer pun terpaksa buka mulut. Ia mengonfirmasi kebenaran nama album itu. Mayer sekaligus menyampaikan bahwa dirinya akan merilis lagu pertama dari album baru itu, dalam waktu dekat ini.
"Steve telah mengumumkan soal rekaman itu dua kali, judul dari rekaman itu dua kali. [Padahal] saya belum memberitahu siapa pun," ujarnya. Soal lagu ia berkata, “Akan keluar dalam beberapa hari. [Atau] dalam beberapa minggu, bisa jadi kurang dari seminggu.”
Tak hanya membocorkan soal nama album baru Mayer. Jordan juga bercerita soal hubungan 'putus-sambung' sang pelantun lagu Friend, Lover, or Nothing itu dengan Perry.
Mengutip Refinery, Jordan mengatakan bahwa Mayer sudah tak merasa tertekan. Ia bahkan tak masalah jika suatu saat dirinya harus berkolaborasi dengan pelantun Roar itu.
Saat masih menjadi sepasang kekasih, mereka pernah berkolaborasi dalam lagu berjudul Who You Love. Sama seperti mantan sebelumnya yakni Taylor Swift, Perry dan Mayer malah putus usai berkolaborasi. Dulu, Swift berkolaborasi dengan Mayer lewat lagu Half of My Heart.
Mayer sendiri tak menampik pada album barunya nanti, jika menemukan karya yang tepat untuk dikolaborasikan, ia tak segan mengajak musisi mana pun, termasuk para mantannya tersebut.
"Jika lagu itu tepat, saya akan melihat pada musisi besar. Anda menulis lagu yang tepat dan mengirimkannya untuk seseorang. Tapi saat ini saya tidak memiliki pikiran untuk itu.”
Di luar Perry dan Swift, sudah ada satu musisi yang mengungkapkan ingin bekerja sama dengan Mayer. Bagi Shawn Mandes, pelantun Stitches, itu bagaikan impian. Sayang ia belum mendapat kesempatan bekerja sama dengan Mayer. Ia baru bisa meminta saran dari Mayer.
"Saya tidak mendapatkan kerjasama dengan dia [Mayer], tapi dia mendengarkan beberapa lagu dan memberikan nasihat dalam hal musik, produksi, lirik dan hal lainnya,” kata Mendes.
Sebagai pendatang baru, wajar bila Mendes meminta masukkan dari senior. Mayer telah memasuki industri musik sejak awal abad 20 dan sudah lebih dari 15 tahun berkarya. Tak hanya bernyanyi dan memainkan alat musik, ia juga menciptakan lagu cinta menyayat hati.
Sama seperti Swift, Mayer juga gemar menulis lagu berdasarkan pengalaman hidup dan percintaannya. Atas itu, ia telah meraih sejumlah penghargaan dari Grammy Awards.
Mayer memulai kariernya lewat album Room for Squares (2001). Ia kemudian merilis Heavier Things (2003), Continuum (2006), Battle Studies (2009), Born and Raised (2012), dan Paradise Valley (2013). (rsa)