Metrotvnews.com, Jakarta: Keuletan dalam menabuh drum membuat drummer asal Jawa Timur (Jatim) Kunto Hartono meraih penghargaan dunia dari Guinness World Records sebagai The Longest Marathon Drumming Lasted 122 Hour 25 Minutes.
Kesuksesan memainkan drum secara maraton selama 122 jam lebih 25 menit itu membuat ia membuat menjadi orang Indonesia yang kedua yang mendapatkan pengakuan dari Guinness World Records.
Dalam sejarah, orang pertama Indonesia yang meraih penghargaan bergengsi itu adalah pebulu tangkis Rudy Hartono saat meraih All England sebanyak delapan kali di sektor tunggal putra saat masih berjaya di era 60-an hingga 70-an.
“Senang sekali karena bisa membuat keluarga bangga. Selama bermain, saya hanya berhenti selama 15 menit setiap delapan jam hanya untuk makan, buang air besar atau kecil saja," ujar Kunto kepada wartawan di Jakarta Pusat, Sabtu (29/6).
Kunto berhasil melampaui rekor lama atas penabuh drum maraton asal Amerika Serikat, Rush Prager.
Saat itu, Prager melakukan tabuh drum dengan durasi 120 jam yang dilakukan di Guitar Center, Sacramento, AS, pada pada 9-14 Maret 2009.
Sebelum Prager, rekor penabuh drum maraton terlama sempat dipegang Allister Brown (Inggris).
Saat itu, Brown menabuh secara maraton selama 102 jam lebih 45 detik di Musicmatters, Lisburn, Nothern Ireland, Inggris, pada 22-26 Juni 2008.
Banyak pesaing yang ada di dunia ini, yaitu Steve Gaul (Kanada) dan Arulanantham Suresh Joachim (Australia). Namun, ia seakan tidak pernah gentar.
“Pokoknya, dalam pikiran saya yaitu hanya menabuh sambil bernyanyi saja. Saat selesai bermain saya dirawat di rumah sakit, lo,” jelas pria berambut gondrong kelahiran Genteng, Banyuwangi, Jatim, 27 Maret 1977.
Penghargaan berupa surat resmi plus sertifikat dari Guiness World Records yang bermarkas di Inggris ia diterima pada Mei lalu.
Pihak World Records menerima sekaligus mengakui kepiawaian dan kejelian Kunto dalam memainkan drum secara maraton.
“Banyak hal yang saya impikan sejak dulu. Setelah memecahkan rekor nasional, saya senang karena sudah memecahkan rekor dunia. Ini pertarungan yang luar biasa karena harus melawan penabuh drum maraton dari Amerika Serikat, Australia, dan Kanada,” tuturnya. (Iwan Kurniawan)