 |
| Ice Cream Attack (Grandy/detikHOT) |
Jakarta -
Ice Cream Attack saat ini menjadi salah satu grup band yang cukup digandrungi kalangan ABG. Meski belum terlalu nyaring terdengar dalam skala nasional, basis penggemar terbilang cukup banyak.
Tapi siapa sangka Ice Cream Attack justru lahir karena proyek iseng-iseng. Mereka terbentuk dari para personel yang justru sudah punya grup band lainnya.
"Awalnya terbentuk pada 2009 bulan Agustus. Awalnya cuma side project sama Yudi (bass) dan Rika (mantan vokalis). Memang cuma sampingan aja nggak serius," ucap sang gitaris, Bagas kepada detikHOT belum lama ini.
Setelah merasa nyaman satu sama lain, akhirnya mereka mengikuti sebuah festival musik Nasional pada 2010 lalu. Meski tak menang, grup band asal Bali itu mendapat hikmah dari keikutsertaan mereka di ajang tersebut.
Salah satunya, mereka dipinang oleh Mahar Records. Dari situlah, perjalanan musik Ice Cream Attack memasuki babak baru.
"Ikut LA Light Indifest, saat itu nggak punya drumer dan akhinya ambil Teguh dan bikin demo segala macem dan masuk ke label," ujar Bagas.
Sayangnya, setelah masuk label perjalanan mereka justru tak berjalan mulus. Pergantian personel justru terjadi di Ice Cream Attack.