Legenda musik reggae asal Jamaika, Bob Marley |
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamis (6/2), 69 tahun lalu, legenda musik reggae Robert Nesta 'Bob' Marley lahir di Nine Mile, Saint Ann, Jamaika. Tiga hari sebelum peringatan ulang tahun Marley, cucu almarhum masih terus mengkampanyekan perlindungan untuk situs komunitas rastafarian pertama di Jamaika.
Senin (3/2), Donisha Prendergast 'Marley' dan pendukungnya menduduki sebuah tempat di desa di pucak bukit Pinnacle, barat ibu kota Kingston. Tempat itu pada 1930an didirikan oleh Leonard P Howell yang dianggap sebagai pencetus komunitas rastafarian pertama di negara Bob Marley tersebut.
Seperti dilansir BBC News, Prendergast mengatakan, mereka akan berkemah di Pinnacle untuk mempertahankan situs. "Kami tak akan kemana-mana, satu per satu kami akan mengajukan hal ini, kami akan berkemah dengan alasan ini," ujarnya.
Masyarakat rastafarian selama ini memang tak memiliki hak atas tanah di Jamaika. Namun mereka mengklaim berhak atas tanah di puncak bukit Pinnacle karena tempat tersebut memiliki hubungan sejarah dan budaya.
Observer Jamaika mengatakan daerah seluas seperempat hektare itu telah dinyatakan sebagai monumen nasional. Para pelaku kampanye menyerukan seluruh daerah untuk dipertahankan. Sengketa kepemilikan wilayah itu terjadi antar pengembang lokal dan keturunan Howell.
Masalah ini telah menjadi kontroversi yang lama berlangsung. Anak Howell, Monty mengatakan, surat bukti kepemilikan tanah keluarga itu telah dihancurkan pada sekitar 1930-40an. Saat itu pemerintah kolonial menganggap kepemilikan tanah oleh keluarga Howell adalah tindakan lancang.
"Tak ada orang kulit hitam di Jamaika yang memiliki properti saat itu, mereka mencoba segala hal untuk menyingkirkan ayahku dari tanah itu," ujar Monty.
Kasus tersebut rencananya akan dibawa kembali ke pengadilan Jamaika, pekan ini. Howell merupakan tokoh penting dibalik berdirinya kepercayaan rastafarian di Jamaika. Howell yang juga dikenal sebagai The Gong Gurumembentuk komunitas rasta pertama di Jamaika dengan 4.500 anggota.
Pada akhir 50-an, masyarakat Jamaika mulai menyebarkan ajaran rasta ke seluruh pulau. Seorang penyanyi muda bernama Bob Marley kala itu mengadopsi pesan Howell. Melalui visinya, Marley mempopulerkan musik kaum rastafarian, reggae, ke dunia.