'TRAYA', Suguhan Berkualitas dari Krisdayanti

Author : Administrator | Monday, May 04, 2015 09:45 WIB | Republika -
Penyanyi Krisdayanti (KD) tampil pada konser bertajuk Traya di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu (3/5). Konser kolaborasi antara KD dengan komposer Erwin Gutawa dan penata panggung Jay Subiyakto diselenggarakan sebagai bentuk apresiasi 25 tahun KD
Penyanyi Krisdayanti (KD) tampil pada konser bertajuk Traya di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu (3/5). Konser kolaborasi antara KD dengan komposer Erwin Gutawa dan penata panggung Jay Subiyakto diselenggarakan sebagai bentuk apresiasi 25 tahun KD

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jakarta Convention Ceneter (JCC) kembali menjadi saksi kemegahan konser diva Indonesia, Krisdayanti. Lewat konser bertajuk "TRAYA", menjadi pembuktian pencapian karya seninya selama bertahun-tahun.

Ahad (3/5) malam, JCC dipenuhi oleh Best Fans Forever (BFF) yang sudah lama menahan kerinduan kepada persembahan konser dari Krisyanti (KD). Konser kolaborasi antara KD, Erwin Gutawa, dan Jay Subyakto terakhir digelar pada tahun 2005 dengan tajuk KD 1530.

Sebelumnya, tahun 2001 mereka pertama kali menjalin kerjasama membuat pertunjukan penyanyi wanita terbesar dengan Konser KD.

Tata panggung dibuat tidak biasa. Panggung utama dibuat dua tingkatan yang dihampit oleh orkesta Erwin Gutawa, sisi lainya ada sebuah menara setinggi delapan meter dengan grup paduan suara di belakangnya.

Kemarin malam, konser berlangsung selama hamipr tiga jam. Susana dari awal hingga akhir pertunjukan begitu meriah. Penonton tidak henti-hentinya ikut bernaynyi mengiringi KD.

Puluhan ribu BFF sudah berkumpul sejak sore hari. Mereka beramai-ramai mempersiapakan aksesoris untuk menunjukan kecintaan mereka kepada pelantun lagu "Makin Aku Cinta" ini. Bererapa dari mereka bahkan sengaja meluangkan waktu untuk menyaksikan konser yang sudah lam ditunggu.

Penampilan pembuka dari konser TRAYA di mulai pukul 20.25 WIB. Acara dimulai dengan munculnya Erwin Gutawa dengan iringan musik orkesta yang lembut dan megah. Erwin menggubah lagu-lagu hits dari KD menjadi simfoni yang memukau dan memanjakan telinga. Ditambah lagi dengan penataan cahaya yang terlihat begitu membangun susana lagu menjadi lebih syahdu.

Iringan musik Erwin dan penataan panggung Jay Subyakto di atas panggung ditambah kemegahannya dengan tarian orang-orang berpakaian juga topeng hitam berlatar belakang padang batu berlangitkan antarikasa.

Tidak beberapa lama, akhirnya diva Indonesia ini naik ke atas panggung membawakan lagu “Rembulan” dengan aransemen Up-beat yang menghentak panggung. Suara KD terdengar begitu jernih dan prima tanpa cela. Penonton mulai larut kedalam konser yang begitu elegan.

Tanpa jeda yang begitu lama, lagu dilanjutkan dengan “Maha Daya Cinta” dan “Aku Kan Selalu Mencintaimu”. KD memebrikan suguhan konser yang tidak hanya memanjakan telinga penonton, namun juga keindahan pandnagan dari kotum yang ia kenakan.

Dengan balutan gaun hitam berornamen bunga di sekitar pundaknya, dipadu dengan hells emas bergradasi hitam membuat semakin anggun di atas panggung.

“Ini merupakan apresiasi yang begitu besar. Menjadi energi yang sangat besar bagi kita malam ini,” ujar KD setelah menyanyikan lagu “Aku kan Selalu Mencintaimu”.

Ia memohon maaf karena terlalu lama membuat para penikmat musik menunggu. Ia menjanjkan akan melantunkan lagu-lagu indah yang telah ia bawakan sepanjang 25 tahun karir bermusiknya di Indonesia.

Setalah menyanyikan tiga lagu pembuka yang memukau, KD melanjutkan membawakan lagu “Cinta” dengan iringan koor dan koreografi dari Jay. Ia menyanyi di menara tinggi yang berasa di sisi panggung. Kemudian ia melanjutkannya dengan “Cahaya”.

Di sela membawakan lagu-lagu hits-nya, ia mendapat tantangan dari Erwin Gutawa untuk menyanyikan lagu-lagu nusantara yang dibawakannya dengan anak-anak kecil dari "Di Atas Rata-Rata". Mereka berkolaborasi sangat menarik dengan balutan musik nusantara yang beragam.

Konser dilanjutkan dengan KD berganti gaun putih-hitam yang lebih santai namun tetap memukau. Ia membawakan “Pengabdian Cinta” dengan sangat baik.

“Boleh terbang sejauh manapun kamu terbang, tapi harus kembali sebagai istri dan ibu,” ujar KD meniru petuah dari orangtuanya.

Susana menjadi sendu karena KD menitikan air mata saat ia mengucapkan terimakasih kepada orang-orang yang sudah mendukung hidup dan karinya. Ia langsung menyanyikan lagu kemenangannya di kontes Asia Bagus.

Tanpa memberikan jeda, KD berkolaborasi dengan beberapa penyanyi Indonesia membawakan “Pilihlah Aku”, “Bertubi-tubu”, “Bahasa Kalbu”, “Kaulah Segalanya”, “Cobalah Untuk Setia”, Sang Dewi”, “Keliru”, “Cinta”, “Berartinya Dirimu”, Tak Pernah Menyesal”, dan “Makin Aku Cinta”.

Di sela-sela kekosongan panggung dari KD, diisi alunan perkusi membawakan lagu-lagu Peterpan. Saat KD telah selesai mengganti kostum dengan paduan baju dan celana berwarna dasar hitam dengan ornamen garis-garis kuning, ia ikut bergabung menyanyikan lagu “Menghapus Jejakmu”, “Bintang di Surga”, dan “Topeng”.

Aransemen lagu yang dihadirkan sungguh berbeda dengan banda asalnya, namun musik yang dihadirkan tetap memukau dan terlihat megah.

Setelah itu KD menlanjutkan membawa penonton untuk “Menghitung Hari” dengan balutan gaun rajutan berwarna ungu. Dilanjutkan berturu-turun menyanyikan “Jangan Pergi”, “Cobalah untuk Setia”, I’m Sorry Good Bye”, dan “Ku Tak Sanggup”.

Konser ditutup pukul 23:00 WIB dengan gubahan yang menarik. Tiga generasi KD membawakan satu lagu yang sama, “Mencintaimu”.

Tiga generasi KD ini merupakan kolaborasi penampilannya di video klip pertama lagu, kemudian sosok KD yang membawaknnya saat konser yang lain, dan sosok KD yang berada di atas panggung TRAYA.

Penutup konser yang begitu megah dengan gabungan musik Erwin yang sungguh luar biasa dan penataan visual yang menakjubkan dari Jay.

Harvested from: http://senggang.republika.co.id
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: