Jakarta - Pada 2010, Stallone mewujudkan mimpinya. Dia menyutradarai 'The Expendables', sebuah film aksi garis keras yang membuatnya bertemu kembali dengan kawan-kawan lamanya yang terkenal di dekade 80-an dan 90-an sebagai aktor-aktor laga paling jago. Ternyata, 'The Expendables' bukan hanya mimpi Stallone seorang. Film tersebut juga mimpi para penonton yang sudah rindu film action minim CGI yang mengandalkan bisep bintangnya untuk membela kebenaran. Stallone dan penonton tidak peduli apa kata kritikus yang mempertanyakan logika cerita. Hasil akhirnya, 'The Expendables' yang bermodalkan 80 juta dollar AS melenggang dengan pendapatan 274 juta dollar dari tiket bioskop seluruh dunia.
Dua tahun kemudian sekuelnya dirilis. Dengan tambahan pemain di antaranya Chuck Norris, dan Liam Hemsworth yang sedang naik daun setelah sesi memanah bersama J-Law dalam 'The Hunger Games'. Filmnya yang naik budget menjadi 100 juta dollar makin membuat penonton menggila. 'The Expendables 2' berakhir dengan angka 300 juta dollar untuk perolehannya dari seluruh dunia.
Stallone, di usia 68 tahun, tentu saja ingin terus beraksi dan memeras seluruh saripati 'The Expendables' sampai penonton bosan. Kali ini dalam 'The Expendables 3' ia mengajak Mel Gibson, Harrison Ford, Wesley Snipes serta beberapa aktor muda lainnya. Opening-nya begitu meyakinkan. Barney (Stallone) dan timnya mencoba mengeluarkan Doctor Death (Wesley Snipes), mantan anggota Expendable yang sudah lama tidak menghirup udara bebas. Doctor Death diajak untuk menghentikan penjahat yang sedang siap melakukan transaksi di Somalia. Kejutannya: Stonebanks (Mel Gibson), si penjahat yang mereka hadapi ternyata musuh lama Barney.
Barney yang galau dengan masa lalu kelam ini memutuskan untuk merekrut anggota baru. Anggota-anggota lama tentu saja sakit hati. Tapi, ini tidak mencegah Barney untuk bertemu dengan Bonaparte (Kelsey Grammar, tahu bagaimana cara bersenang-senang) untuk merekrut anggota-anggota yang tahu apa itu Pinterest dan Tumblr. Direkrutlah Mars (Victor Ortiz), Thorn (Glen Powell), Luna (Ronda Rhousey) dan John (Kellan Lutz). Yang jadi masalah adalah ketika misi mereka gagal dan tim baru Barney terpaksa menjadi sandera Stonebanks. Kini giliran Barney untuk menyelamatkan anak buahnya yang masih kinyis-kinyis.
Meskipun film ini ditulis oleh tiga orang berbarengan --Creighton Rothenberger, Katrin Benedikt dan Stallone sendiri-- aturan utama menonton film 'Expendables' adalah jangan terlalu serius. Ceritanya sudah pasti basi dan bisa ditebak. Teman lama yang sekarang menjadi musuh bukanlah sesuatu yang baru. Anda bisa melihatnya hampir di semua film laga yang pernah ada, terutama film aksi kelas B. Yang menjadi daya tarik utama serial ini adalah humor ngasal dari para karakternya serta adegan aksi penuh energi yang memenuhi sepanjang film. Bagaimana cara satu aktor menimpali celotehan aktor lain adalah alasan utama 'Expendables' begitu diminati, selain hantaman, pukulan dan tendangan.
Sayangnya, Stallone yang menginginkan lebih banyak dollar memutuskan untuk menurunkan rating film ini menjadi film remaja; bukan film dewasa seperti dua pendahulunya. Hasilnya, sebuah film action penuh dengan aktor lawas dan aktor baru yang saling berbentrokan --saking banyaknya kadang beberapa aktor terasa seperti numpang lewat saja-- tapi minus keseruan seperti dua film sebelumnya. Tidak ada darah yang tercecer atau aksi penyiksaan musuh yang membuat penonton bersorak gembira. 'Sabotage' milik David Ayer yang dirilis beberapa bulan lalu dengan bintang Arnold Schwarzenegger jauh lebih berdarah daripada ini.
Ini sangat disayangkan mengingat Mel Gibson dan Antonio Banderas sudah cukup menyenangkan untuk dilihat dengan akting hiperbolik mereka. Para pemain muda yang baru juga cukup fresh --kecuali Kellan Lutz yang mentang-mentang bermain di lebih banyak film membuatnya berhak untuk berakting sok sangar-- untuk membuat para penonton muda terhibur.
'The Expendebales 3' adalah film yang dibuat khusus bagi penggemarnya. Bagi non-fans, film ini adalah tontonan bodoh nista tanpa guna. Bagi penonton yang memang fans para bintang jagoan ini, 'The Expendables 3' tidak boleh dilewatkan begitu saja. Tigapuluh menit terakhir yang penuh dengan tembakan dan ledakan merupakan hadiah bagi mereka yang mencintai bintang-bintang lawas ini beraksi.