Sejarah Baru Perjalanan Teater Tuah Abdi Inhil
Inhil, Riau24.com - Tuah Abdi namanya kelompok teater yang beranggotakan sejumlah anak muda asal Universitas Islam Indragiri (Unisi) Tembilahan.
Saat ini teater tersebut tengah mempersiapkan penampilan tunggal yang diberi nama Art Manifesto Unisi (AMUNISI) yang akan dilaksanakan di anjung Seni Idrus Tintin Pekanbaru.
Dijelaskan Ketua Kelompok Teater Tuah Abdi, Fiqri kegiatan yang rencananya akan berlangsung selama tiga hari tersebut selain akan menampilkan teater, juga akan memamerkan seluruh kelembagaan yang ada di Unisi dan serta diisi dengan kegiatan seni lainnya.
"Salah satu isi dari AMUNISI adalah pertunjukan teater berjudul Mimpi Buruk Diwaktu Senja," ungkap Fiqri, Senin (17/10/2016).
Lanjut Muhammad Fiqri Hasan yang juga pimpinan produksi mengatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya akan mengharumkan seni Inhil, tapi juga dunia pendidikan yang ada di negeri berjulukan Seribu Parit.
Wali Kota Bertekad Jadikan Dumai Green City
"ini tandanya Unisi juga turut berkarya di kesenian dan kebudayaan, makanya kita menamakan kegiatan ini AMUNISI," katanya.
Sementara itu Muhamad Syukron, sang sutradara pementasan teater Mimpi Buruk di Waktu Senja, menuturkan persiapan sudah mulai dilakukan sejak awal Oktober lalu.
Sedangkan untuk pemilihan naskah sendiri sudah dimulai dari Juli lalu. Lanjutnya, pementasan tungganl kali ini merupakan sejarah baru untuk perjalanan teater Inhil, karena sebelumnya belum pernah ada sanggar yang mampu menggelar pementasan tunggal digedung Teater termegah seAsia Tenggara ini.
"Saat ini persiapan sudah mencapai 30 persen secara keseluruhan," jelasnya.
Diungkapkannya, akan banyak kejutan-kejutan yang akan dinikmati oleh penonton selama pementasan berlangsung. Baik itu dari segi tata panggung dan cahaya yang dikemas sedemikian rupa oleh tim artistic, tata musik hingga penampilan dari aktor-aktor yang terlibat.
Selain itu, ternyata punggawa Tuah Abdi senior juga terlibat dalam pertunjukan akbar yang sedang dipersiapkan ini, seperti Roma Prama (mantan ketua Tuah Abdi), Dwiyani Savitry SE, Ahmadi Husaini. SE, Ahmad Jhon Rahman, Ahmad Riduan, Hendry, Ari Mus, Ijal, Reza, Umy Aya, Gambong, Rananda Rusdiandi dan Apreki Aryadi.