25 Tahun Mengabdi, Security Ini Diberangkatkan Haji

Author : Humas | Selasa, 09 Agustus 2016 13:26 WIB
 
Kusmanadhi saat berfoto bersama calon jamaah haji lainnya. (Rina/Humas)

KUSMANADHI tak pernah bermimpi sebelumnya akan menunaikan ibadah haji tahun ini. Meski hanya bekerja sebagai staf keamanan (security) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), ia akhirnya masuk dalam daftar karyawan yang diberangkatkan untuk menunaikan rukun Islam ke-5 itu.

Keharuannya tidak dapat ia bendung saat diwawancarai Humas UMM, usai pelepasan oleh Wakil Rektor II, Dr Nazarudin MSi, di Ruang Sidang Senat UMM, Selasa (9/8). “Alhamdulillah sekali, saya berterimakasih pada UMM. Sangat-sangat berterimakasih,” ucap Kusmanadhi.

Ia mengaku sangat senang dan bersyukur mengingat kesempatan naik haji tidak pernah menjadi angan-angannya sebelumnya. “Mudah-mudahan dengan adanya tradisi ini, kampus ini menjadi lebih besar dan selalu dalam lindungan Allah,” doa Kusmanadhi yang juga didampingi istrinya, Sulis Rahayu.

Sulis turut berbahagia lantaran suaminya tahun ini diberangkatkan haji oleh UMM. “Kami berterimakasih kepada UMM yang telah memberikan fasilitas untuk beribadah haji. Mudah-mudahan ke depan UMM terus jaya. Mudah-mudahan tetap bisa berjuang di jalan Allah. Termasuk memberi manfaat bagi masyarakat, bagi mahasiswa dan bagi seluruh dosen dan karyawan yang ada di UMM ini,” ungkapnya.

Memasuki musim haji 1437 Hijriyah, UMM akan memberangkatkan 13 keluarga calon jamaah haji. Rombongan yang terdiri dari dosen dan karyawan tersebut telah memenuhi sejumlah syarat, salah satunya telah mengabdi dan berdedikasi setidaknya dua puluh lima tahun di UMM.

“Untuk biaya pemberangkatan karyawan sepenuhnya ditanggung universitas,” terang Kepala Biro Administrasi Umum (BAU) sekaligus penanggungjawab acara,  Dr Muslimin Macmud MSi dalam laporannya. Sedangkan untuk dosen, lanjut Muslimin, diberi bantuan untuk meringankan pemberangkatan hajinya.

Wakil Rektor II Dr Nazarudin Malik MM menerangkan, tiap tahunnya UMM memiliki tradisi memberangkatkan sejumlah karyawan, dosen beserta keluarganya untuk naik haji. “Sebagai institusi yang berada di bawah persyarikatan Muhammadiyah, maka ibadah haji ini menjadi tradisi tersendiri bagi segenap warga UMM,” ungkapnya.

Bagi Nazar, haji memiliki unsur maqam mustajab, sehingga melaksanakannya dapat meningkatkan kemuliaan seorang Muslim. “Dalam berhaji, yang paling susah itu adalah bagaimana kita merenungi diri untuk membangun pikiran-pikiran positif dan bersih. Kalau tidak, hal Ini bisa kalah lho dengan komat-komitnya (baca: doa). Komat-kamitnya kenceng nggak tahu artinya juga kan kacau. Sehingga suasana kontemplasinya enggak nyambung,” terang Nazar.

Hadir pula memberi arahan Sekretaris Badan Pelaksana Harian (BPH) UMM Wakidi. Ia mengingatkan tempat-tempat di mana doa mudah dikabulkan, di antaranya pintu multazam, pintu yamani dan hajar aswad. “Berdoalah untuk diri sendiri, untuk keluarga dan untuk keluarga besar kampus ini,” tuturnya. (can/han)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image